Warga di Makassar Tolak Pemakaman Jenazah Diduga Corona, Ini Kata MUI

Warga di Makassar Tolak Pemakaman Jenazah Diduga Corona, Ini Kata MUI

Hermawan Mappiwali - detikNews
Selasa, 31 Mar 2020 21:18 WIB
ilustrasi corona
Ilustrasi Corona
Makassar -

Sekelompok warga yang menetap di dekat tempat pemakaman umum (TPU) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menolak kedatangan mobil ambulans yang membawa jenazah diduga korban virus Corona. Para warga di sekitar pemakaman umum itu disebut khawatir akan ikut tertular Corona.

Maraknya kondisi ini membuat Ketua MUI Makassar Kiai Haji Baharuddin angkat bicara. Dia mengatakan wajib mengebumikan orang yang telah meninggal dunia, khususnya jika ia beragama Islam.

"Iya, tidak boleh tidak. Harus dimakamkan," ujar KH Baharuddin kepada detikcom, Selasa (31/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisa dibiarkan masyarakat melakukan hal demikian. Dan bagaimana kira-kira kalau mereka sendiri yang melarang di situ mereka meninggal, apa mau juga dilarang dikuburkan di situ?," imbuhnya.

Baharuddin menambahkan, masyarakat tidak perlu panik karena pemerintah telah menjamin pemakaman korban virus Corona sudah sesuai dengan protokol kesehatan. Namun dia mengatakan perlunya pemerintah memberikan pemahaman kepada warganya.

ADVERTISEMENT

"Ini sesuai dengan prosedur karena sebenarnya tidak ada jalan untuk ditolak. Hanya karena masyarakat itu panik, jadi ketakutan yang sangat sehingga itu ditolak. Kan ada juga pihak keamanan yang bisa mendampingi untuk dikebumikan," ujar Baharuddin.

Sebelumnya diberitakan, warga di sekitar pemakaman Pannara menghadang satu unit mobil ambulans yang membawa seorang jenazah pada pukul 15.00 Wita. Warga disebut curiga jenazah yang akan dimakamkan meninggal karena virus Corona lantaran sopir ambulans menggunakan alat pelindung diri (APD).

Penolakan oleh warga ini merupakan yang kedua kalinya setelah insiden yang sama juga terjadi pada Minggu (29/3). Jenazah korban virus Corona akhirnya dipindahkan ke TPU Sudiang.

Sementara Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memastikan bahwa pemakaman korban virus Corona sudah sesuai dengan protap WHO. Andi juga setuju jika pemahaman ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat.

"Setidaknya ada ketentuan tidak boleh di perkuburan umum tentu kita carikan lokasi khusus, tapi itu tidak ditetapkan oleh WHO, jadi ini perlu sosialisasi di masyarakat supaya tidak ada miskomunikasi. Jadi bukan persoalan tempat pemakamannya, tetapi proses pada waktu mengantar jenazah," kata Andi saat dimintai konfirmasi terpisah.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads