Surabaya -
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan tidak akan melakukan lockdown/karantina wilayah untuk menekan angka penyebaran Corona. Khofifah memilih isolasi berbasis wilayah.
"Kami sampai saat ini tidak menggunakan terminologi lockdown/karantina. Di beberapa kabupaten/kota tertentu sudah isolasi wilayah berbasis RT atau RW. Dan sudah sejak empat hari lalu, kita juga memberlakukan tertib physical distance (jarak fisik) dengan menutup akses dari jam tertentu," kata Khofifah di Grahadi.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menyebut akan menerapkan isolasi wilayah. Kebijakan ini diambil untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Kota Pahlawan.
Jadi proses screening akan dilakukan, baik kepada kendaraan maupun orang, di 19 pintu masuk ke Surabaya.
"Jadi intinya adalah kita sudah bersiap untuk melakukan karantina wilayah di Surabaya, karena meningkatnya penderita positif COVID-19 ini yang cukup memprihatinkan," kata Irvan di Balai Kota Surabaya.
Menurut Irvan, hanya kendaraan-kendaraan yang dinilai urgen yang diperbolehkan masuk ke Kota Surabaya. Atau mereka yang memiliki kepentingan dengan kebutuhan dasar, seperti tenaga medis, tenaga pemerintahan, kendaraan yang mengangkut bahan pokok dan BBM, serta kendaraan yang menyuplai makanan.
Karena itu, pihaknya bersama jajaran kepolisian dan TNI melakukan screening di 19 pintu masuk Kota Surabaya. Pihaknya juga menyiapkan posko dan bilik sterilisasi yang dijaga petugas gabungan dari beberapa instansi terkait. Setiap kendaraan maupun masyarakat yang masuk akan diperiksa atau screening.
"Ini diharapkan nanti 24 jam dalam pengawasan untuk akses masuk ke Surabaya. Mulai Jumat kemarin kita sudah lakukan sosialisasi dan pembatasan-pembatasan (barrier). Jadi kita sudah kurangi, yang empat-tiga lajur menjadi satu lajur. Nanti mungkin akan menjadi satu lajur saja jika benar-benar urgen," jelas Irvan.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menambahkan kebijakan ini diambil sebagai salah satu langkah untuk menekan penyebaran virus Corona di Kota Surabaya.
"Informasi yang kami dapatkan itu, jadi COVID-19 ini bukan murni dari Surabaya, tapi memang dibawa dari luar. Nah, ini kan yang harus dicegah, harus diminimalkan agar tidak menyebar," kata Febriadhitya.
Sementara itu, belasan pintu masuk ke Kota Surabaya tersebut adalah Stadion Gelora Bung Tomo (Pakal), Terminal Tambak Oso (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), Kodikal (Pabean), Mayjen Rumah Pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Kecamatan Gayungan) dan Jeruk (Lakarsantri).
Lalu di Driyorejo, Benowo Terminal (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), Mall City of Tomorrow (Dishub), MERR Gunung Anyar (Gunung Anyar), Suramadu (Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulyo (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini