Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dr. Eriko Prawestiningtyas menuturkan UB juga memberikan fasilitas transportasi kepada para mahasiswa menuju bandara dengan menggunakan prinsip protokol kewaspadaan.
"Bus yang digunakan untuk mengantar ke bandara Juanda sudah kami semprot dengan disinfektan. Kemudian, kami menyediakan masker dan handsanitizer. Dan, pada saat duduk di bus juga harus berjarak 1 kursi," kata Eriko dalam rilis disiarkan Humas UB, Senin (30/3/2020).
Selama di Malaysia, kata dia, mereka akan dipantau oleh dosen PA (Pembimbing Akademik) untuk mengetahui kondisi kesehatan para mahasiswa ke depannya.
Eriko berharap dengan dipulangkannya para mahasiswa itu ke negara asal dapat memutus rantai virus Covid-19 dan juga mencegah penambahan korban terinfeksi.
Pemulangan mahasiswa asal Malaysia ini berdasarkan Surat Edaran rektor pertama yang mengimbau mahasiswa untuk kuliah daring di rumah atau kost masing-masing.
Kemudian, disusul Surat Edaran rektor kedua terkait peningkatan dan kewaspadaan terhadap virus corona yang semakin menyebar luas. Sehingga, kuliah daring akan diteruskan sampai akhir semester genap.
Atas dasar itu, pihak kedutaan Malaysia mengirimkan surat permohonan tertulis kepada UB yang berisi permohonan agar mahasiswa mereka dipulangkan ke Malaysia sebagai bentuk pertanggungjawaban atas warga negaranya yang melanjutkan studinya di Indonesia.
Rencananya jumlah mahasiswa Malaysia yang dipulangkan berjumlah 48 orang. Dari jumlah tersebut 23 orang telah dipulangkan kemarin (29/3/2020), 17 orang dipulangkan hari ini (30/3/2020), dan sisanya 8 orang menunggu tiket penerbangan.
Terpisah, Muhammad Amirul, salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran yang berasal dari Malaysia mengaku senang dan bersedia kembali ke Malaysia karena permintaan orang tua.
"Saya merasa senang karena permintaan orang tua untuk mengurangi resiko penyebaran covid-19 ini," ujar Amirul.
Amirul memastikan, setelah sampai di Malaysia dirinya akan mengisolasi diri selama 14 hari sesuai dengan prosedur kesehatan. (iwd/iwd)