Surabaya -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengumumkan update kasus corona di Jatim. Data hingga hari ini pukul 16.00 WIB, ada 41 pasien positif, 125 PDP dan 1405 ODP.
Khofifah menyampaikan, pihaknya sudah memesan 200 ribu alat rapid test covid-19 untuk warga Jatim. Alat rapid test digunakan untuk masyarakat Jawa Timur dengan prioritas bagi orang yang berisiko tinggi.
"Jumlah yang kita ajukan ada sebanyak 200 ribu. Kita sudah bersurat dan komunikasikan semoga Jawa Timur segera dapat," kata Khofifah, Senin (23/3/2020).
Khofifah menegaskan, prioritas utama rapid test akan diterapkan di wilayah-wilayah terjangkit atau yang sudah memiliki riwayat pasien positif corona. Ada 5 wilayah terjangkit yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Blitar dan Malang Raya.
"Kita prioritaskan untuk wilayah-wilayah terjangkit dahulu," tegasnya.
Menurutnya, alat rapid test untuk Covid-19 dipesan dengan koordinasi di bawah kementerian di Jakarta. Alat-alat tersebut akan datang dengan sistem bertahap.
Pemprov Jatim memesan alat tersebut dalam jumlah banyak bukan tanpa alasan. Itu karena jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan positif covid-19 di Jawa Timur terus bertambah.
Berdasarkan data hingga pukul 16.00 WIB, jumlah orang positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 41. Sedangkan PDP ada 125 orang dan ODP sebanyak 1405 orang.
Ketua Gugus Kuratif Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan, rapid test akan dilakukan dengan prioritas bagi orang dalam pemantauan (ODP). Yang memiliki risiko tertular tinggi.
"Orang yang risikonya tinggi adalah yang memiliki kriteria pernah bersinggungan langsung dengan orang yang positif corona. Selain itu yang juga mendapatkan prioritas adalah mereka yang juga bekerja di lingkungan yang rawan tertular," pungkas Joni.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini