.webp)
Warga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)corona kembali ditemukan di Kabupaten Probolinggo. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
PDP tersebut merupakan seorang pria berusia 30 tahun. Ia warga Kraksaan yang bekerja di daerah episentrum lokal penyebaran Covid-19. Ia meninggal Sabtu (21/3).
"Kenapa ditetapkan PDP, karena dia datang dengan keluhan sesak, ada dukungan pemeriksaan rontgen, walaupun yang bersangkutan juga ada kelainan-kelainan komorbit yang lain. Ini yang mengatakan Tim ahli RS Waluyojati," terang Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Probolinggo, dr Anang Boedi Yoelianto di Museum Probolinggo, Minggu (22/3/2020).
Ia mengimbau masyarakat tidak berpikir yang bersangkutan meninggal karena virus corona. Pasalnya, semuanya belum jelas. Hanya kebetulan saja yang bersangkutan terlebih dahulu meninggal.
Menurut Anang, terkait penanganan dua PDP yang telah dirujuk ke rumah sakit di Malang dan Sidoarjo, saat ini kondisi sudah membaik. Keduanya tengah menjalani perawatan intensif.
"Jika nantinya hasil pemeriksaannya negatif, keduanya bisa dipulangkan dengan status pasien bebas virus corona. Namun jika hasilnya positif, pasien akan dirawat di rumah sakit setempat," lanjut dr Anang.
Data tarbaru ODR, ODP dan PDP berdasarkan catatan Dinkes Kabupaten Probolinggo menunjukkan adanya peningkatan. Di mana, jumlah warga yang masuk daftar ODR sebanyak 216. Naik dari sebelumnya yang hanya 164 orang.
Lalu ODP sebanyak 20. Naik dari sebelumnya yang hanya 9 orang. Serta PDP sebanyak 3 orang, naik dari sebelumnya yang hanya 2 orang.
Tak hanya Kabupaten Probolinggo, Dinkes Kota Probolinggo juga merilis jumlah ODR, ODP dan PDP Covid-19 per Sabtu (21/3), ODR sebanyak 49, ODP 14. Sementara PDP dan yang positif corona tidak ada.
