Dari sejumlah informasi yang beredar di media sosial itu. Salah satunya adalah berisi narasi yang menyatakan kawasan Jalan Wijayakusuma diisolasi.
"Maaf sekedar info...hati2....jln wijaya kusuma sengkaling hari ini diisolasi...lokasi gang sebelah kiri sebelum tracficlight setelah Sengkaling...gang jln wijayakusuma sepanjang 250 meter sdh diisolasi dan ditutup karena ada satu keluarga terjangkit corona setelah menjenguk keluarganya di Solo....jadi sepanjang jl wijayakusuma sengkaling ditutup dan dijaga aparat kepolisian dan TNI," begitu narasi yang ditulis disertai foto menggambarkan arus lalin terhenti karena ada sebuah damkar.
Pesan berantai dari tangkapan layar percakapan grup whatsApp RT04 Sengkaling yang berisi kekhawatiran warga sekitar tempat tinggal pasien positif yang meninggal dunia.
Ada juga pesan berantai berasal dari percakapan whatsApp yang mengatakan bahwa ada 110 orang suspect corona di wilayah Sengkaling.
"Di sekitar kita di daerah Sengkaling ada 110 orang suspect corona," tulis dalam pesan yang dibaca detikcom," Minggu (22/3/2020).
Camat Dau Eko Margianto mengaku, jika situasi dan kondisi wilayah Dau, khususnya Jalan Wijayakusuma dipastikan aman. Kegaduhan yang ditimbulkan karena beredarnya pesan berantai itu adalah hoax atau palsu.
"Alhamdulillah, sampai hari ini situasi Dau, khususnya Jalan Wijayakusuma aman terkendali. Kami terus gencar lakukan sosialisasi agar masyarakat tak panik dan selalu menjaga kondisi kesehatan dan lingkungannya. Tidak benar kalau ada 110 warga kami suspect Corona terutama di wilayah Sengkaling," tegas Eko saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (22/3/2020) sore.
Dalam kesempatan itu, Eko memastikan yang terjadi di Jalan Wijayakusuma, Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, sudah dilakukan penyemprotan disinfektan menggunakan satu unit Damkar pagi tadi.
"Tidak ada penutupan jalan. Tadi pagi dilakukan penyemprotan disinfektan dengan Damkar. Setidaknya 6 ribu liter desinfektan disemprotkan di Jalan Wijayakusuma dan sekitarnya," pungkasnya. (fat/fat)