Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif menyatakan, tracking dilakukan secepat mungkin untuk mengetahui satu per satu warga yang pernah berinteraksi atau melakukan kontak langsung dengan pasien.
Sampai hari ini, pengumpulan data identitas dari orang-orang tersebut masih terus berjalan. "Karena kita melakukan tracking mundur hingga 14 hari sebelum dinyatakan positif terinfeksi virus Covid-19. Dengan siapa saja berinteraksi dan menelusuri rekam jejaknya," ungkap Husnul saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (19/3/2020).
Dia menyebut, penelusuran diawali dari lingkungan kampus, tempat kos, warung makan sampai dengan lingkungan tempat tinggal pasien.
Tentunya, kata dia, akan menjangkau cukup banyak orang yang pernah melakukan kontak secara langsung. "Nanti akan kita klasifikasi, sesuai dengan durasi kontak dengan pasien. Apakah nanti masuk beresiko tinggi, resiko sedang dan ringan. Sejauh ini pendataan masih terus berjalan," tegasnya.
Dia menjelaskan, orang dapat masuk kategori beresiko tinggi adalah mereka yang memiliki rekam jejak cukup lama melakukan kontak langsung dengan pasien.
"Seperti berada dalam satu ruangan atau tempat dengan durasi lama dan intensitasnya berulang-ulang. Itu bisa masuk kategori beresiko tinggi," jelasnya.
Ditambahkan Husnul, setelah pengumpulan data selesai dilakukan. Maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan masing-masing.
"Makanya kita melakukan dengan cepat dan melibatkan kampus (Universitas Brawijaya) biar segera bisa secepat mungkin dilanjutkan dengan pemeriksaan satu per satu," imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Husnul juga menegaskan bahwa pasien positif Covid-19 yang tengah menjalani isolasi di RSSA adalah warga Kota Malang.
Berbeda dengan satu pasien positif berjenis kelamin perempuan yang meninggal pada 14 Maret 2020 lalu adalah warga Dau, Kabupaten Malang.
"Pasien positif yang sekarang menjalani perawatan di RSSA adalah warga Kota Malang. Tetapi yang meninggal dunia sebelumnya adalah warga Kabupaten Malang," tandasnya.
Seperti diketahui, satu pasien positif Covid-19 yang dirawat di RSSA Kota Malang adalah mahasiswa Universitas Brawijaya. RSSA menyebut, kondisi pasien semakin hari beransur membaik, sejak menjalani perawatan pada 12 Maret 2020 lalu. (iwd/iwd)