Keluarga Tiga Pasien Positif Corona Surabaya Dipantau Selama 14 Hari

Keluarga Tiga Pasien Positif Corona Surabaya Dipantau Selama 14 Hari

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 11:13 WIB
Tim dokter virus corona di RS Unair Surabaya
Jubir Satgas Corona RS Unair (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Keluarga tiga pasien positif corona yang diisolasi di RS Unair Surabaya dipantau. Sesuai panduan kemenkes, pemantauan dilakukan selama dua pekan.

"Nggih (iya) kita pantau, bila ada keluhan segera lapor dan periksa. Sesuai panduan kemenkes 14 hari," kata Juru Bicara Tim Satgas Corona RS Unair dr Alfiian Nur Rasyid SpP saat dihubungi detikcom, Kamis (19/3/2020).

Tim satgas corona juga sudah menyampaikan kepada keluarga untuk segera memeriksakan diri.

"Kemarin saya sudah ketemu keluarga pasien, dan saya sarankan segera periksa," ujarnya.

Namun hingga saat ini pihak keluarga belum memeriksakan diri ke RS Unair. "Iya (belum). Tergantung keluhannya, tetap kita minta menggunakan masker," kata dia.

Sementara untuk kondisi tiga pasien positif corona itu terus membaik. Namun masih memerlukan evaluasi lagi hingga hasilnya negatif dengan pengambilan swab tenggorokan.

Imbauan Jokowi: Kerja dari Rumah Jangan Malah Liburan:

Swab tenggorokan itu akan terus dilakukan berulang-ulang di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair sampai hasil negatif. Rabu (18/3) kemarin merupakan swab tenggorokan yang kedua dan hasilnya akan kelihatan dua sampai tiga hari ke depan.

"Kalau hasil swab keluar, hasil positif besoknya kita minta swab lagi, mikro ngambil (untuk swab lagi). Nanti nunggu tiga hari lagi," jelasnya.

Ia menjelaskan, standart untuk benar-benar dapat dinyatakan negatif, hasilnya harus dites dua kali. Setelah dua kali dinyatakan negatif, pasien dapat meninggalkan RS Unair.

"Bisa lama perawatannya. Kita berharapnya besok negatif besoknya lagi negatif bisa pulang. Gantian. Soalnya pasien yang positif mungkin akan banyak, mungkin, nggak berdoa cuman kira-kira aja," jelasnya.

Juru bicara tim satgas RS Unair juga tak berani mengatakan positif atau negatif sebelum melihat hasil dari print out.

"Mungkin kadang informasi dari RS kalah duluan sama Pemprov (Jatim), mungkin hasil ada kepentingan dari pemerintah untuk mengetahui duluan baru kita diberi tahu. Jadi ya harap dimaklumi," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.