Deteksi Cepat Agar Corona Tak Makin Bikin Gawat

Round-Up

Deteksi Cepat Agar Corona Tak Makin Bikin Gawat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 19 Mar 2020 08:15 WIB
spesimen virus Corona
Tenaga medis melakukan uji spesimen virus corona COVID-19. (Foto: 20detik)
Jakarta -

Pemerintah mulai mengkaji metode pemeriksaan rapid test untuk mendeteksi secara cepat virus corona COVID-19 di tubuh manusia. Rapid test dimaksudkan agar kasus virus corona di RI tidak semakin gawat.

Dijelaskan Juru Bicara untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, rapid test akan dilakukan dengan pengambilan sampel darah pasien positif corona. Dengan metode itu, kata Yuri, keuntungannya ialah dalam proses pemeriksaan tidak membutuhkan saran laboratorium pada bio-security level dua. Artinya, lanjut dia, pemeriksaan bisa digunakan di hampir semua laboratorium kesehatan yang ada di semua rumah sakit di seluruh Indonesia.

"Kami tadi rapat untuk mulai melakukan kajian terkait dengan rapid test seperti yang dilaksanakan di negara lain, perlu dipahami rapid test ini memiliki cara yang berbeda dengan cara yang selama ini kami gunakan," ujar Yuri di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (18/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tes akan menggunakan spesimen darah tak menggunakan apusan tenggorokan, tapi menggunakan serum darah yang diambil dari darah," imbuhnya.

Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto.Jubir Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

Yuri melanjutkan, dalam hal ini, metode ini perlu dilakukan secara beriringan dengan kebijakan isolasi secara mandiri di rumah. Sebab, Yuri memaparkan, pada kasus positif Corona dengan rapid test atau gejala yang minimal, indikasinya harus dilakukan isolasi diri di rumah dengan monitoring dari puskesmas.

ADVERTISEMENT

"Karena itu, tanpa kesiapan untuk memahami dan mampu melaksanakan isolasi diri maka kasus positif akan berbondong-bondong ke rumah sakit, padahal belum tentu membutuhkan layanan rawatan rumah sakit," ujar Yuri.

Izin Belum Turun

Pemerintah pun sudah merencanakan kerja sama dengan China untuk mendatangkan alat rapid test virus corona ini sejak 10 Maret. Namun Kementerian Kesehatan belum mengeluarkan izin.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa PT RNI (Persero) akan mendatangkan alat uji Corona atau rapid test COVID-19. Alat ini didatangkan dari China.

"RNI lagi kerja sama dengan China itu mau produksi rapid test COVID-19. Rapid test Corona kerja sama dengan pabrik China," kata Arya kepada wartawan, Rabu (18/3).

Arya menjelaskan bahwa ada sekitar 500 ribu alat rapid test yang akan didatangkan. Alat ini seperti test pack kehamilan yang bisa mengeluarkan hasil dalam hitungan menit. Rencana ini pun telah diusulkan ke Kemenkes sejak 10 Maret 2020.

"Tanggal 10 Maret kemarin, kami minta untuk diusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk dikasih izin," kata Arya.

Kasus virus corona pertama kali diumumkan Presiden Jokowi pada tanggal 2 Maret 2020. Ada dua kasus positif yang dikonfirmasi Jokowi. Pasien kasus 01 dan kasus 02 kini sudah sembuh.

Deteksi Cepat Agar Corona Tak Makin Bikin GawatFoto: Menkes Terawan serahkan jamu dari Presiden Jokowi kepada pasien kasus 01, 02, dan 03 yang telah sembuh dari virus corona. (Foto: Kadek/detikcom)

Setelahnya, kasus positif virus corona terus melonjak. Tercatat per 18 Maret 2020, ada 227 kasus yang diumumkan pemerintah.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads