Usul Beli Alat Tes Cepat Corona Diajukan Sejak 10 Maret, Izin Belum Turun

Usul Beli Alat Tes Cepat Corona Diajukan Sejak 10 Maret, Izin Belum Turun

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 18 Mar 2020 21:42 WIB
Direktur Pemberitaan MNC Grup Arya Mahendra Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Indonesia terus didorong untuk melakukan rapid test (tes cepat) Corona besar-besaran terhadap warganya. Pemerintah pun sudah merencanakan kerja sama dengan China untuk mendatangkan alat rapid test Corona ini sejak 10 Maret. Namun Kementerian Kesehatan belum mengeluarkan izin.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan bahwa PT RNI (Persero) akan mendatangkan alat uji Corona atau rapid test COVID-19. Alat ini didatangkan dari China.

"RNI lagi kerja sama dengan China itu mau produksi rapid test COVID-19. Rapid test Corona kerja sama dengan pabrik China," kata Arya kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arya menjelaskan bahwa ada sekitar 500 ribu alat rapid test yang akan didatangkan. Alat ini seperti test pack kehamilan yang bisa mengeluarkan hasil dalam hitungan menit. Rencana ini pun telah diusulkan ke Kemenkes sejak 10 Maret 2020.

"Tanggal 10 Maret kemarin, kami minta untuk diusulkan ke Kementerian Kesehatan untuk dikasih izin," ungkap Arya.

ADVERTISEMENT

Apabila diberi izin, nantinya alat tersebut akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit. "Kalau dikasih izin, berarti kita mampu untuk memasukkan barang rapid test yang nantinya ini bisa dikirim ke rumah-rumah sakit untuk dilakukan tes orang-orang yang dikhawatirkan atau diperkirakan Corona," tuturnya.

Arya prihatin karena selama ini tes Corona masih terhambat. Maka dia berharap permintaan untuk mendatangkan rapid test Corona ini segera disetujui oleh Kemenkes.

"Mudah-mudahan permintaan kami ini semoga secepatnya bisa disetujui juga temen-temen Kementerian Kesehatan. Tapi tetap ya kita patuhi juga aturan mainnya, bahwa ini benar-benar layak," ujarnya.

Untuk diketahui, alat rapid test Corona tak hanya diproduksi oleh China saja. Kini beberapa perusahaan farmasi di dunia juga telah memproduksi dan mengembangkan alat diagnostik rapid test atau test kit untuk Corona. Tes Corona dengan alat rapid test ini menggunakan sampel darah untuk tes antibodi. Salah satu perusahaan farmasi yang sudah memproduksinya ialah SD Biosensor, perusahaan farmasi asal Korsel.

Test kit ini didesain untuk tes antibodi pasien menggunakan sampel darah. Test kit ini tak lagi membutuhkan alat tambahan. Hanya dalam waktu 10 menit , hasil tes Corona bisa keluar.

Maka dari itu, Korsel pun bisa melakukan tes besar-besar di negaranya sebagai tindakan preventif menekan korban Corona. Tes ini terbukti efektif sebagai langkah rapid screening.

Tak hanya Korsel. Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), BioMedomics, pun telah memproduksi dan terus mengembangkan alat rapid test Corona. Alat ini bisa mengeluarkan hasil deteksi dari sampel darah hanya dalam waktu 15 menit.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi mendorong pemerintah untuk melakukan tes Corona secara besar-besaran bagi semua warga. Adib mencontohkan Korea Selatan yang telah mampu melakukan rapid screening untuk mencegah proses penularan virus Corona (COVID-19).

"Korea Selatan kenapa berhasil dan tidak melakukan lockdown karena di awal sudah dilakukan rapid screening," kata Adib kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).

Halaman 2 dari 2
(rdp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads