Makassar -
UIN Alauddin Makassar membentuk satuan tugas penanggulangan infeksi virus Corona. Langkah ini dibuat pihak kampus sebagai tindakan lanjutan setelah meliburkan para mahasiswa.
"Kami mengambil inisiatif untuk bergerak cepat (membentuk Satgas)," ujar rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Juhannis kepada wartawan, Rabu (18/3/2020).
Hamdan mengatakan Satgas yang terbentuk diketuai Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dr Syatirah Jalaluddin dan Sekretaris Kepala Poliklinik UIN Alauddin Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satgas tersebut bertanggung jawab terhadap antisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan kampus UIN Alauddin dan masyarakat sekitar," ujar Hamdan.
Dia menjelaskan, Satgas juga bakal memanfaatkan produk hand sanitizer yang diproduksi mahasiswa jurusan Farmasi FKIK UIN Alauddin Makassar.
"Satgas tersebut bekerja mulai hari ini dan aktivitasnya dipusatkan di poliklinik UIN Alauddin," katanya.
Sebelum membentuk Satgas, pihak kampus UIN Alauddin juga telah mengeluarkan surat edaran meliburkan aktivitas perkuliahan mahasiswa secara tatap muka diganti dengan perkuliahan secara online (daring).
Keputusan tersebut dalam rangka upaya pencegahan infeksi Corona. Upaya antisipasi pencegahan ini pun bakal berlaku hingga 28 Maret 2020.
Selain itu, surat edaran tersebut berisi langkah-langkah pencegahan virus Corona di lingkungan kampus, baik bagi mahasiswa, pegawai, maupun dosen. Adapun poin dalam surat edaran tersebut ialah:
1. Perkuliahan tatap muka langsung di kelas diganti perkuliahan secara online (daring)
dengan memanfaatkan seluruh fasilitas IT yang dimiliki atau yang tersedia.
2. Konsultasi akademik dan kemahasiswaan, seminar dan ujian proposal skripsi, tesis, dan
disertasi tetap dilakukan seperti biasanya dengan tidak melibatkan peserta lebih dari 5
orang.
3. Bagi dosen, pegawai, atau mahasiswa yang mengidap sakit flu, demam, dan batuk dimohon untuk tidak masuk kampus dan diminta untuk istirahat di rumah sampai keadaannya membaik
4. Pelaksanaan upacara dibatalkan, kegiatan akademik dan kemahasiswaan berupa seminar atau kuliah umum untuk sementara waktu ditangguhkan.
5. Penerimaan tamu dari luar negeri dan dari tempat tertentu di dalam negeri ditiadakan untuk sementara waktu.
6. Salat Jumat tetap dilakukan di kampus dengan membawa sajadah atau alat sujud sendiri dan durasi khotbah maksimal 7 menit untuk mempercepat pembubaran keramaian.
7. Jabat tangan untuk sementara waktu diganti dengan menempelkan tangan kanan di dada kiri.
8. Setiap dosen, pegawai, atau mahasiswa yang akan masuk gedung kampus atau kantor, sebaiknya memeriksa suhu tubuhnya dan mencuci tangan dengan sabun atau antiseptic hand-sanitizer.
9. Semua perjalanan dinas keluar negeri ditunda atau dibatalkan, dan perjalanan dinas ke kota-kota tertentu dibatasi.
10. Mengaktifkan doa bersama dengan keluarga dan disarankan membaca doa Qunut Nazilah.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini