1 WNI Positif Terinfeksi di Saudi, Mayoritas Kasus Corona Ada di Luar China

International Updates

1 WNI Positif Terinfeksi di Saudi, Mayoritas Kasus Corona Ada di Luar China

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 16 Mar 2020 18:57 WIB
Jumlah korban jiwa imbas virus corona terus bertambah. Hingga hari ini, Rabu (19/2) korban tewas akibat virus itu mencapai lebih dari 2 ribu orang secara global
Ilustrasi (AP Photo)
Jakarta -

Wabah virus Corona semakin merajalela secara global, dengan jumlah kasus di luar China ini melampaui jumlah kasus di negara yang menjadi asal virus ini. Seorang WNI di Arab Saudi dinyatakan positif virus Corona.

Jumlah kasus virus Corona secara global terus bertambah dan saat ini telah mendekati 170 ribu kasus di sedikitnya 140 negara juga wilayah. Lebih dari 6.500 orang meninggal dunia secara global.

China masih menjadi negara dengan kasus terbanyak, yang kini mencapai 80.860 kasus dengan 3.213 orang meninggal. Italia menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak. Sedikitnya 24.747 kasus virus Corona terkonfirmasi di Italia, dengan 1.809 orang meninggal. Selanjutnya ada Iran dengan 13.938 kasus virus Corona, dengan 724 orang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah kasus virus Corona juga bertambah di Arab Saudi, yang kini mengonfirmasi 118 kasus. Salah satunya dilaporkan merupakan seorang warga negara Indonesia (WNI).

Meski China masih menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak, jumlah total kasus di negara itu telah dikalahkan oleh jumlah total kasus di luar China. Ini merupakan pertama kalinya jumlah kasus di luar China melampaui jumlah kasus di negara yang menjadi asal wabah virus Corona.

ADVERTISEMENT

Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:

- China Laporkan 16 Kasus Baru Corona, 12 di Antaranya Kasus Impor

Otoritas kesehatan China melaporkan 16 kasus baru virus Corona di wilayahnya. Jumlah kasus impor atau yang berasal dari luar negeri terus bertambah hingga mencapai 123 kasus sejauh ini.

Seperti dilansir Channel News Asia dan Xinhua News Agency, Senin (16/3/2020), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan adanya 16 kasus baru di wilayah China daratan. Empat kasus di antaranya ada di kota Wuhan, Provinsi Hubei, yang merupakan asal wabah ini.

Angka tersebut menandai sudah lima hari terakhir, jumlah kasus baru di kota Wuhan hanya satu digit dalam sehari. Sementara itu, angka itu juga menunjukkan bahwa selama 11 hari berturut-turut, tidak ada laporan kasus baru di 16 kota di Provinsi Hubei -- tanpa kota Wuhan.

Sebanyak 12 kasus lainnya -- mayoritas kasus -- merupakan kasus impor atau kasus yang muncul di kalangan orang-orang yang datang dari luar negeri. Jumlah itu terdiri atas empat kasus di Beijing, empat kasus di Provinsi Guangdong, dua kasus di Shanghai, kemudian masing-masing satu kasus di Provinsi Yunnan dan Provinsi Gansu.

Secara nasional, jumlah total kasus virus Corona di wilayah China daratan saat ini mencapai 80.860 kasus.

- Arab Saudi Laporkan 15 Kasus Baru Virus Corona, 1 WNI

Arab Saudi mengkonfirmasi 15 kasus positif virus Corona (COVID-19). Satu di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Dilansir Al Arabiya, Senin (16/3/2020), pasien tersebut menjadi WNI pertama di Saudi yang terinfeksi COVID-19. Total saat ini ada 118 kasus di Arab Saudi.

"Dua warga di Riyadh, seorang warga Filipina dan seorang warga Indonesia, yang melakukan kontak dengan kasus-kasus sebelumnya dan saat ini dikarantina di sebuah fasilitas medis di Riyadh," demikian laporan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Sementara 5 lainnya merupakan warga negara Saudi yang terkait dengan kasus-kasus sebelumnya. Semuanya dikarantina di fasilitas medis di Qatif. Kemudian, 5 lagi merupakan imported case dari negara-negara seperti Iran, Irak, Mesir, Swiss, dan Inggris.

- Imbas Corona, Turki Karantina Ribuan Jemaah yang Baru Pulang Umroh

Otoritas Turki mengkarantina ribuan jemaah yang baru kembali dari umroh di Arab Saudi. Langkah ini diambil di tengah wabah virus Corona yang semakin merebak secara global.

Seperti dilansir AFP, Senin (16/3/2020), total jumlah kasus virus Corona di Turki bertambah menjadi 18 kasus, setelah ada laporan 12 kasus baru. Menteri Kesehatan Turki, Farettin Koca, menyebut kasus baru itu terdiri atas beberapa kasus impor, yakni tujuh kasus dari Eropa dan tiga kasus dari Amerika Serikat (AS).

Koca mengumumkan bahwa langkah karantina dilakukan setelah salah satu jemaah yang baru pulang umroh, dinyatakan positif virus Corona pekan lalu. Disebutkan lebih lanjut bahwa karantina dilakukan di kamar asrama mahasiswa di Ankara dan Provinsi Konya.

Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Turki, Mehmet Kasapoglu, menyebut ada sekitar 10 ribu jemaah yang baru kembali dari Saudi pada Sabtu (14/3) malam waktu setempat.

- Sebagian Besar Kasus Corona Kini di Luar China, Tersebar di 140 Negara Lain

Jumlah kasus virus Corona di lebih dari 140 negara dan wilayah di luar China daratan kini melampaui jumlah kasus yang ada di China, asal wabah ini. Mayoritas korban meninggal akibat virus Corona juga kini lebih banyak di luar China.

Seperti dilansir CNN dan The Guardian, Senin (16/3/2020), meskipun China yang menjadi pusat awal wabah virus Corona, masih memiliki paling banyak kasus dibandingkan negara-negara lainnya, namun jumlah kasus di beberapa negara lainnya mengalami lonjakan drastis dalam beberapa hari terakhir.

Awal pekan ini, untuk pertama kalinya jumlah total kasus virus Corona di luar China daratan melampaui jumlah total kasus di negara tersebut.

Data terbaru Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan total 80.860 kasus virus Corona di wilayah China pada Senin (16/3) waktu setempat. Sementara jumlah total kasus di luar China, menurut data penghitungan Johns Hopkins University di Amerika Serikat (AS), kini mencapai lebih dari 88 ribu kasus.

Jumlah korban meninggal di luar China, menurut data penghitungan Johns Hopkins University, kini mencapai lebih dari 3.241 orang. Sedangkan jumlah korban meninggal di China, menurut data NHC, kini mencapai 3.213 orang.

- Anggota Dewan Ulama Iran Meninggal Akibat Corona

Seorang anggota dewan ulama Iran dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus Corona. Pejabat senior berusia 78 tahun ini menjadi pejabat Iran terbaru yang menjadi korban wabah virus Corona.

Seperti dilansir Associated Press dan AFP, Senin (16/3/2020), pejabat senior yang meninggal itu disebut bernama Ayatollah Hashem Bathaei (78), yang merupakan anggota Dewan Pakar, sebuah dewan beranggotakan 88 ulama yang bisa memilih dan mengganti pemimpin tertinggi Iran.

Kantor berita Iran, Fars dan Tasnim, melaporkan bahwa Bathaei meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh virus Corona atau COVID-19.

Laporan terpisah dari kantor berita IRNA menyebut Bathaei meninggal dua hari setelah dinyatakan positif virus Corona dan dirawat di rumah sakit setempat.

Diketahui bahwa anggota kabinet, anggota parlemen, personel Garda Revolusi Iran dan para pejabat Kementerian Kesehatan Iran telah terinfeksi virus Corona. Sedikitnya 12 politikus dan pejabat Iran, baik yang masih aktif maupun yang sudah mantan, dilaporkan meninggal karena penyakit yang dipicu virus Corona.

Halaman 2 dari 3
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads