Jumlah kasus virus Corona di lebih dari 140 negara dan wilayah di luar China daratan kini melampaui jumlah kasus yang ada di China, asal wabah ini. Mayoritas korban meninggal akibat virus Corona juga kini lebih banyak di luar China.
Seperti dilansir CNN dan The Guardian, Senin (16/3/2020), meskipun China yang menjadi pusat awal wabah virus Corona, masih memiliki paling banyak kasus dibandingkan negara-negara lainnya, namun jumlah kasus di beberapa negara lainnya mengalami lonjakan drastis dalam beberapa hari terakhir.
Awal pekan ini, untuk pertama kalinya jumlah total kasus virus Corona di luar China daratan melampaui jumlah total kasus di negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data terbaru Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan total 80.860 kasus virus Corona di wilayah China pada Senin (16/3) waktu setempat. Sementara jumlah total kasus di luar China, menurut data penghitungan Johns Hopkins University di Amerika Serikat (AS), kini mencapai lebih dari 88 ribu kasus.
Italia dan Iran menjadi dua negara dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di luar China. Italia kini melaporkan lebih dari 24 ribu kasus dan Iran dengan nyaris 14 ribu kasus.
Jumlah korban meninggal di luar China, menurut data penghitungan Johns Hopkins University, kini mencapai lebih dari 3.241 orang. Sedangkan jumlah korban meninggal di China, menurut data NHC, kini mencapai 3.213 orang.
Secara total, lebih dari 169 ribu orang terinfeksi virus Corona secara global. Jumlah korban meninggal akibat virus Corona secara global kini melebihi 6.500 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa hari lalu menyebut kawasan Eropa kini menjadi pusat pandemi virus Corona. WHO menyebutkan bahwa kini ada lebih banyak kasus dan kematian di negara-negara Eropa dibandingkan negara-negara lainnya di seluruh dunia. Jumlah kasus baru setiap harinya juga lebih banyak di kawasan Eropa dibandingkan di dalam wilayah China.