Imbas Corona, Turki Karantina Ribuan Jemaah yang Baru Pulang Umroh

Imbas Corona, Turki Karantina Ribuan Jemaah yang Baru Pulang Umroh

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 16 Mar 2020 15:27 WIB
Virus corona: Arab Saudi tutup semua sekolah, karantina kawasan timur penghasil minyak
Ilustrasi (BBC World)
Ankara -

Otoritas Turki mengkarantina ribuan jemaah yang baru kembali dari umroh di Arab Saudi. Langkah ini diambil di tengah wabah virus Corona yang semakin merebak secara global.

Seperti dilansir AFP, Senin (16/3/2020), total jumlah kasus virus Corona di Turki bertambah menjadi 18 kasus, setelah ada laporan 12 kasus baru. Menteri Kesehatan Turki, Farettin Koca, menyebut kasus baru itu terdiri atas beberapa kasus impor, yakni tujuh kasus dari Eropa dan tiga kasus dari Amerika Serikat (AS).

Koca mengumumkan bahwa langkah karantina dilakukan setelah salah satu jemaah yang baru pulang umroh, dinyatakan positif virus Corona pekan lalu. Disebutkan lebih lanjut bahwa karantina dilakukan di kamar asrama mahasiswa di Ankara dan Provinsi Konya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seluruh penumpang yang baru kembali semalam (Sabtu, 14 Maret) ditempatkan di ruang-ruang terpisah untuk karantina," sebut Koca dalam pernyataan via Twitter.

"Orang-orang yang ditemukan mencurigakan langsung dibawa ke rumah sakit begitu tiba dan diperiksa," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Secara terpisah, Menteri Pemuda dan Olahraga Turki, Mehmet Kasapoglu, menyebut ada sekitar 10 ribu jemaah yang baru kembali dari Saudi pada Sabtu (14/3) malam waktu setempat.

Tonton juga Peta Persebaran Virus Corona COVID-19 Khusus Jabar Sudah Tersedia! :

Tayangan televisi Turki menunjukkan para jemaah yang baru tiba di Ankara memakai masker saat masuk ke bus-bus untuk dibawa ke asrama-asrama yang akan menjadi tempat karantina mereka.

Diketahui bahwa Saudi telah menghentikan sementara ibadah umroh di tengah kekhawatiran merebaknya wabah virus Corona. Otoritas urusan keagamaan Turki, Diyanet, menyatakan layanan ibadah umroh dihentikan sejak 27 Februari lalu.

Fahrettin Altun, selaku penasihat pers senior untuk Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa pemerintah Turki mengerahkan seluruh sumber daya yang ada untuk menghadapi 'tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya'.

"Jumlah kasus di Turki sangat disayangkan telah bertambah ke 18 kasus," sebut Altun. "Kita memberlakukan protokol pemantauan tegas di perbatasan darat dan laut, sebagai tambahan dari langkah-langkah tegas yang telah diberlakukan di bandara-bandara," imbuhnya.

Diketahui bahwa otoritas Turki telah memberlakukan larangan perjalanan terhadap 15 negara, termasuk Prancis, Italia dan Jerman. Kementerian Dalam Negeri Turki juga mengumumkan penutupan sementara kelab malam, bar, dan diskotek mulai Senin (16/3) waktu setempat.

Tidak hanya itu, otoritas Turki juga memerintahkan diliburkannya sekolah-sekolah selama dua pekan, mulai dari Senin (16/3) waktu setempat. Untuk universitas, perintah libur diberlakukan selama tiga pekan. Kemudian para pegawai negeri dilarang bepergian ke luar negeri. Acara-acara olahraga diperintahkan untuk digelar tanpa penonton hingga akhir April mendatang dan acara budaya juga seni ditunda pelaksanaannya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads