Menyusul maraknya serangan DB, pemkab setempat mengambil tindakan cepat. Antara laun berupa pengendalian dan kewaspadaan. Kesiagaan juga sudah dilakukan mulai tingkat RSUD, puskesmas, desa, hingga tingkat RT.
Plt Kepala Dinas Kesehatan dr Hendra Purwaka mengatakan beberapa langkah. Di antaranya pemantauan sistem kewaspadaan dini KLB melalui monitoring mingguan. Pihaknya juga mengaktifkan Tim Pokja DBD mulai tingkat desa hingga kabupaten.
"Kita juga bentuk im reaksi cepat pelaporan DBD sekaligus menggelorakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang, dan menghindari gigitan nyamuk) serta masih banyak upaya lain," terangnya kepada detikcom, Jumat (13/3/2020).
Selain itu, lanjut Hendra, pihaknua juga mengaktifkan Jumantik (juru pemantau jentik) Sekolah. Bahkan dinkes juga bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK memberi pelatihan kader jumantik. Mulai tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa.
"Kesiapan stok darah di PMI juga jadi perhatian kita," imbuh Hendra seraya menjelaskan jika dinasnya juga gencar sosialisasi melalui media maupun tatap muka dengan masyarakat.
Data Dinas Kesehatan, hingga saat ini jumlah kasus DB di Pacitan menembus angka 319 orang. Dari jumlah itu 155 di antaranya ditemukan di wilayah Kecamatan Kota. Sedangkan sisanya menyebar di 11 kecamatan lain. Sebagian penderita yang dirawat sudah diizinkan pulang, namun masih ada pula yang menjalani pengobatan. (fat/fat)