Pecah Kongsi Petinggi Partai Matahari, Akar Rumput Ikut Siapa?

Round-Up

Pecah Kongsi Petinggi Partai Matahari, Akar Rumput Ikut Siapa?

tim detikcom - detikNews
Jumat, 13 Mar 2020 08:28 WIB
Logo PAN
Foto: Redaksi
Yogyakarta -

PAN di ambang perpecahan. Loyalis Amien Rais menggagas berdirinya PAN Reformasi dan mengaku sudah mendapat dukungan dari 6 DPW dan 183 DPD. Pengurus dan tokoh di daerah mengambil sikap yang berbeda atas gonjang-ganjing tersebut.

DPD PAN Solo tidak tertarik menanggapi konflik di elit partainya. "Biarin lah. Kita anak buah melihat DPP nanti bagaimana," kata Ketua DPD PAN Solo, Achmad Sapari, Kamis (12/3).

"DPP kan juga belum dilantik. Kalau sudah dilantik ya kita harus mengikuti ketua baru apa arahannya," ujarnya.


DPD PAN Klaten lebih santai lagi menanggapi. "Perbedaan pendapat menurut saya dan kami yang di daerah, itu hal yang biasa pascakongres," kata Ketua DPD PAN Klaten, Darmadi, sembari menambahkan bahwa dia tidak yakin Amien Rais memiliki pandangan semacam itu.

Hal berbeda disampaikan oleh DPW PAN Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PAN DIY tegas menyatakan berada di barisan Amien Rais. Alasannya karena tidak rela sang patron tersebut diperlakukan tidak baik di internal partai yang didirikannya.


Ketua DPW PAN DIY Nazaruddin mengatakan bahwa munculnya isu dualisme PAN karena DPP tidak mengakomodir Amien Rais dalam struktur kepengurusan PAN. "Karena DPP yang sekarang tidak mengakomodir Pak Amien Rais dalam struktur di DPP, sehingga ada yang mengusulkan seperti itu," tegasnya kepada detikcom, Kamis (12/3).

Nazaruddin menegaskan bahwa DPW PAN DIY bukan bagian dari gerbong Ketum PAN Zulkifli Hasan. "Nah, kalau kita di DIY ini kan bagian dari itu, bagian dari yang tidak satu jalur dengan Pak Zul (Zulkifli Hasan), kan begitu. Pokoknya kita ada di barisan Pak Amien," tandasnya sembari menilai bahwa langkah Zulkifli Hasan memicu kerenggangan di tubuh PAN.

Lalu bagaimana sikap Mumtaz Rais, putra Amien Rais yang juga menantu Zulkifli Hasan? "Karena perbedaan pilihan politik di kongres Kendari itu menyebabkan saya pun sebagai salah satu anak Amien Rais bersikap," tegas Mumtaz.


Dia terang-terangan dukungan kepada mertuanya. Sebab, menurutnya selama ini banyak pihak yang menekan Zulhas. "Jelas (memberikan dukungan) ke Pak Zulhas karena selama ini Pak Zulhas itu justru menjadi pihak yang selalu difitnah selalu dipojokkan dan ditekan," tegasnya.

"Pak Zulhas tidak salah, Pak Zulhas yang benar tetapi mereka merekalah yang selalu mengusik terus-menerus," lanjutnya.


Pengamat politik dari UGM, Arya Budi, menilai keputusan Mumtaz lebih mendukung mertuanya tidak bisa dibaca sebagai relasi kekerabatan, anak-bapak, anak-mertua karena pernyataan itu lahir dari faksi degeneratif.

"Nah statement Mumtaz, ini menjelaskan faksi degeneratif karena kongres tidak mampu mengelola faksi. Mumtaz ini kita lihat sebagai politisi, (mempertimbangkan) political gain dan political lost, ada potensi Mumtaz mau mengamankan posisinya di PAN atau di jabatan publik," urai Arya.


Selain itu, menurut Arya dengan mendukung Zulkifli Hasan, Mumtaz juga dinilai mengamankan posisinya di struktur partai ataupun memuluskan rencananya maju di Pilkada Sleman. Seperti diketahui, Mumtaz sedang berusaha untuk maju di Pilkada Sleman entah sebagai calon bupati ataupun wakil bupati.

Halaman 2 dari 3
(mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads