Perdana Menteri (PM) Denmark, Mette Frederiksen, mengumumkan langkah tegas untuk meliburkan seluruh Taman Kanak-kanak (TK), sekolah dan universitas di wilayahnya. Langkah ini diambil untuk memperlambat penyebaran virus Corona.
Seperti dilansir Reuters dan media lokal Denmark, Thelocal.dk, Kamis (12/3/2020), PM Frederiksen mengumumkan langkah tegas itu setelah terjadi lonjakan kasus baru virus Corona sebanyak 10 kali lipat pada Rabu (11/3) malam waktu setempat. Sejauh ini, terkonfirmasi sudah 514 orang yang positif virus Corona di wilayah Denmark.
Langkah meliburkan seluruh TK, sekolah dan universitas di Denmark ini akan diberlakukan selama dua minggu. Disebutkan PM Frederiksen bahwa seluruh siswa TK, sekolah dan universitas di Denmark akan dipulangkan mulai Jumat (13/3) besok. Seluruh tempat penitipan anak juga akan ditutup mulai Senin (16/3) mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diumumkan juga oleh PM Frederiksen bahwa seluruh pegawai sektor publik yang tidak menjalankan fungsi-fungsi penting, juga akan 'dirumahkan' sementara dalam prosedur cuti dengan gaji. Tidak disebut jumlah pegawai yang terdampak langkah ini.
"Ini akan memiliki konsekuensi besar, tapi alternatifnya jauh lebih buru," ucap PM Frederiksen dalam konferensi pers pada Rabu (11/3) malam, seperti dikutip surat kabar lokal, Ekstra Bladet.
"Di bawah situasi normal, pemerintah tidak akan mengambil langkah-langkah sejauh ini tanpa memiliki solusi yang disiapkan untuk banyak warga Denmark yang khawatir, tapi kita ada dalam situasi luar biasa," tegasnya.
Simak Juga Video "Virus Corona Mulai 'Gerogoti' Manufaktur Indonesia"
Diketahui bahwa sedikitnya 1.303 orang kini dalam karantina di Denmark. PM Frederiksen menyebut langkah-langkah ini diambil untuk meringankan pukulan yang akan diumumkan pada waktunya nanti.
"Kita tidak akan melewati ini sebagai negara tanpa biaya. Bisnis akan tutup. Beberapa akan kehilangan pekerjaan. Kita akan melakukan apa yang kita bisa untuk memitigasi konsekuensinya bagi para karyawan," ujar PM Frederiksen.
Dalam konferensi pers tersebut, PM Frederiksen menyarankan agar semua orang di Denmark yang memiliki kemampuan untuk menjalankan pekerjaannya dari rumah, untuk melakukan sedemikian rupa. Dia juga mengimbau agar semua acara yang dihadiri lebih dari 100 orang untuk dibatalkan.