Sebanyak 644 rumah di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat dampak gempa M 4,9 yang mengguncang Sukabumi, Selasa (10/3). Ratusan rumah tersebut tersebar di tujuh desa dengan kategori kerusakannya ringan hingga berat.
"Data sampai hari ini berjumlah 644 rumah yang terdampak. Rusak berat 56 rumah, sedang 100 rumah, dan rusak ringan ada 508 rumah. Titiknya tersebar di tujuh desa," kata Camat Pamijahan Rosidin, Rabu (11/3/2020).
Dari tujuh desa yang terdampak, menurut Rosidin, kerusakan bangunan paling banyak terjadi di Desa Purwabakti dan Desa Cibunian. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebut gempa yang berpusat di Sukabumi itu hanya berdampak di Kecamatan Pamijahan. Sementara wilayah lain yang berbatasan dengan Sukabumi terpantau masih aman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak BPBD mendirikan satu tenda pengungsian bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat dan warga yang khawatir kembali ke rumahnya. Sejak gempa terjadi, warga di Desa Purwabakti berlarian keluar rumah untuk mencari lokasi aman dan mencari tanah yang lebih datar.
"Sampai saat ini yang mengungsi ada 33 kepala keluarga. Kita sudah dirikan satu tenda untuk pengungsi, juga disiapkan empat tenda lain jika ada warga ingin mengungsi," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor Yani Hasan.
Kecamatan Pamijahan disebut-sebut sebagai salah satu wilayah di Kabupaten Bogor yang masuk zona merah rawan bencana alam yaitu longsor, angin puting beliung, banjir bandang dan gempa.
"Sosialisasi sering kita lakukan, disampaikan bahwa wilayah kita memang zona merah rawan bencana. Bencana di sini yang sering itu longsor, angin puting beliung, banjir bandang. Seringnya itu longsor. Makanya kalau hujan, kita waswas," tutur Rosidin.
Tonton juga Imbas Gempa M 5 di Sukabumi, Rumah-rumah di 3 Kecamatan Rusak :