.webp)
Polisi memastikan Sopyan Wahyu Pujoningrat (32) sebagai penyebab kecelakaan yang menewaskan empat buruh di Pasuruan. Ia menabrak tenda aksi buruh karena mengantuk.
"Terkait kecelakaan di Sukorejo, sopir mengaku selama 2x24 jam baru dua jam istirahat. Saat kondisi itu, dia memaksakan diri mengendarai kendaraan," kata Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Rifto Himawan setelah melaksanakan kegiatan di Polsek Kejayan, Selasa (10/3/2020).
Dalam kondisi lelah, Rofiq melanjutkan, Sopyan memaksakan diri menjemput anaknya berserta istri dan saudaranya di Batu. Sebab, sore ini, Sopyan berencana mengkhitankan anaknya.
"Anaknya yang dijemput di Batu itu mau dikhitan sore ini," terangnya.
Dari Batu, Sopyan melanjutkan perjalanan pulang ke Mojokerto. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB di Jalan Raya Suwayuwo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan.
"Di TKP itu jalannya agak menikung ke kanan, tapi yang berangkutan lurus, sehingga menyebabkan kecelakaan yang menyebabkan empat orang meninggal di lokasi dan yang lain dirawat," papar Rofiq.
Rofiq menegaskan Sopyan bebas dari obat terlarang. Sofyan hanya kelelahan.
"Sudah kami tes, dia tidak menggunakan obat terlarang," lanjutnya.
Jadi sehari sebelum kecelakaan, Sopyan mengaku melakukan berbagai aktivitas tanpa henti. Mulai mengantar anaknya sekolah, menjemput saudara, menjemput anaknya yang lain di Batu, hingga jualan es.
Sopyan, yang merupakan warga Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, mengendarai Toyota Innova bernopol AG-1270-VI. Ia menabrak motor parkir dan tenda aksi buruh PT Sumber Bening Lestari.
Akibatnya, empat buruh tewas dan dua lainnya terluka. Sopir mobil dan lima penumpangnya selamat dan tidak mengalami luka dalam kecelakaan ini. Sedangkan mobilnya mengalami kerusakan parah di bagian depan. Motor-motor yang tertabrak juga ringsek.
