Entah apa yang merasuki benak ABG N (15) hingga tega membunuh A yang baru berusia 5 tahun, tanpa rasa bersalah sedikit pun. ABG N ternyata punya kegemaran menggambar sketsa, seperti Slenderman dan wanita bondage. Psikolog anak hingga grafolog berusaha mengurai misteri kasus ABG 'Slenderman' ini.
Sebagaimana diketahui, ABG N menyerahkan dirinya pada Jumat (6/3/2020). N sempat menulis sebuah status di FB soal aksinya itu. Dalam statusnya, tak ada nada bersalah sama sekali. Psikolog tumbuh kembang anak, Dr Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, mengatakan kondisi psikologis seperti ini bisa didasari oleh beragam faktor.
"Kalau dia kata-kata di FB itu bisa jadi karena tontonannya, bacaannya, hal-hal seperti itu. Kan ada itu cerita-cerita horor dan cerita detektif, seperti melakukan sesuatu terus dia melakukan apa. Itu ada. Tapi itu di satu sisi," ujar Indria Laksmi saat dihubungi detikcom, Minggu (8/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Laksmi mengatakan faktor lain juga bisa punya pengaruh. Menurutnya, bisa saja si ABG itu menyerahkan diri karena dorongan nuraninya atas rasa bersalah.
"Mungkin saja dia sebetulnya masih punya hati nurani, kemudian ada rasa penyesalan yang dalam. Kan bisa saja. Kemudian dia terdorong menyerahkan diri," tutur Ketum Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (PPIPKI) ini.
Kendati demikian, Laksmi belum bisa memberikan kesimpulan soal kasus ABG N ini. Menurutnya, butuh serangkaian test untuk memahami dinamika N yang suka menggambar sketsa ini.
"Psychology dynamic (dinamika psikologi) yang terjadi pada anak itu yang perlu betul-betul diurai. Proses asesmen yang lengkap, juga riwayat dia pas masih kecil. Dari kondisi pengasuhan hingga kondisi sosial dia untuk mengambil kesimpulan. Saya belum bisa menganggap ini sebuah expert judgment (kesimpulan ahli)," jelasnya.
Sementara itu, dari sudut pandang ilmu grafologi, sketsa dan tulisan ABG N itu mengandung sejumlah emosi. Grafologi adalah ilmu untuk mempelajari kondisi psikologis seseorang lewat goresan tulisan tangannya. detikcom meminta grafolog Deborah Dewi untuk menganalisis goresan sketsa hingga tulisan ABG N tersebut. Deborah adalah ahli grafologi yang telah memenuhi Standard Competence EC-0293 sebagai Graphologist Expert dan tervalidasi oleh Apostille The Hague Convention.
![]() |
Menurut Deborah, tulisan ABG N ketika menulis huruf t, y dan g menarik. Pasalnya, ABG N menulis dengan sudut yang tajam. Huruf yang ditulis seperti ini mengandung makna tersendiri.
"Terdapat sudut tajam dan bentuk segitiga yang tidak pada tempatnya di balik tulisan tangan dan coretan gambar ABG N. Menariknya, tidak ada satupun sistem pendidikan di dunia ini yang mengajarkan bentuk huruf t, y, g yang dibuat dengan sudut tajam atau mengandung unsur segitiga," kata Debora kepada detikcom, Minggu (8/3).
"Sehingga ketika muncul bentuk tersebut dalam sebuah tulisan tangan secara terus menerus, tentu memiliki makna tersendiri," sambungnya.
Ahli Jelaskan Ciri-ciri Kecenderungan Sifat Psikopat Pada Anak: