ABG N (15) tega membunuh seorang bocah A (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, karena diduga terinspirasi film horor dan tokoh Slenderman. N sempat mengaku puas setelah membunuh. Psikolog menduga hal ini bisa didasari oleh keinginan eksistensi.
Sebagaimana diketahui, N sempat menulis sebuah status di FB soal aksinya itu. Dalam statusnya, tak ada nada bersalah sama sekali. Psikolog tumbuh kembang anak, Dr Indria Laksmi Gamayanti, M.Si, mengatakan kondisi psikologis seperti ini bisa didasari oleh beragam faktor.
"Kalau dia kata-kata di FB itu bisa jadi karena tontonannya, bacaannya, hal-hal seperti itu. Kan ada itu cerita-cerita horor dan cerita detektif, seperti melakukan sesuatu terus dia melakukan apa. Itu ada. Tapi itu di satu sisi," ujar Indria Laksmi saat dihubungi detikcom, Minggu (8/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Laksmi mengatakan faktor lain juga bisa punya pengaruh. Menurutnya, bisa saja si ABG itu menyerahkan diri karena dorongan nuraninya atas rasa bersalah.
"Mungkin saja dia sebetulnya masih punya hati nurani, kemudian ada rasa penyesalan yang dalam. Kan bisa saja. Kemudian dia terdorong menyerahkan diri," tutur Ketum Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (PPIPKI) ini.
Tonton juga 'ABG Bunuh Bocah di Jakpus Terinspirasi dari Film Horor Chucky':
Selain itu, Laksmi mengungkap bahwa dorongan eksistensi bisa berpengaruh. Hasrat ingin dikenal bisa mendasari ABG N untuk menyerahkan diri.
"Bisa saja semacam menunjukkan eksistensi 'ini loh, aku sudah melakukan sesuatu'. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang dia anggap heroik dan ingin dikenal, juga bisa. Cuma kalau itu harus ada landasan hal yang mendasari," ungkapnya.
Kendati demikian, Laksmi belum bisa memberikan kesimpulan soal kasus ABG N ini. Menurutnya, butuh serangkaian test untuk memahami dinamika N yang suka menggambar sketsa ini.
"Psychology dynamic (dinamika psikologi) yang terjadi pada anak itu yang perlu betul-betul diurai. Proses asesmen yang lengkap, juga riwayat dia pas masih kecil. Dari kondisi pengasuhan hingga kondisi sosial dia untuk mengambil kesimpulan. Saya belum bisa menganggap ini sebuah expert judgment (kesimpulan ahli)," jelasnya.
Sebelumnya, N sempat menulis pengakuan aksi jahatnya itu. Dia menuliskan cerita itu di status FB-nya tanpa nada bersalah. Ada dua status yang beredar dan viral.
"Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku..banyak warga mencarinya..pak rw selaku polisi dan pak rt yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak ada satupun dari mereka yang menemukan nya..tak ada satupun yang tau aku pelakunya. Oke besok siap berserah diri,"
Status kedua berisi foto yang sepertinya diambil dari sudut pandang penumpang yang duduk di bagian belakang mobil. Foto itu memberi gambaran ada dua polisi di bagian depan mobil. Caption fotonya: 'Pak pol baik hehe'.
Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto membenarkan bahwa dua status itu ditulis oleh N. Status pertama ditulis sebelum N menyerahkan diri. "Betul, itu saat belum menyerahkan diri," kata Kapolres Jakpus Kombes Heru Novianto kepada detikcom, Minggu (8/3/2020).
Selain itu, polisi mengungkap bahwa ABG N ini gemar menggambar sketsa. Salah satu sketsanya berupa gambar Slenderman yang dikenal sebagai sosok urban legend dalam budaya pop. ABG N juga diduga terinspirasi film horror boneka pembunuh 'Chucky'.