Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang mengungkap hasil pemeriksaan kesehatan seluruh penumpang di kapal pesiar Viking Sun terkait Virus Corona hari ini. Berikut ini penjelasan Kepala KKP Semarang, Aryanti.
Menjelaskan ada 15 personel KKP yang melakukan pemeriksaan tadi pagi di kapal Viking Sun yang menunggu 1,5 mil dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebelum berlabuh.
"Kami tadi ada 15 personel naik kapal periksa seluruh penumpang dan kru dan hasil pemeriksaan tidak ada satupun yang sakit, tidak ada yang demam, dan tidak ada gejala Corona, kapal itu aman. Saya sudah laporkan ke Pak Gubernur dan Pak Wali Kota, dan Menteri Kesehatan," kata Aryanti saat dihubungi wartawan, Kamis (5/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan tim medis dibagi tiga kelompok dan memeriksa satu per satu penumpang. Prosesnya dimulai pukul 09.00 WIB dan rampung sekitar pukul 11.00 WIB. Ada 738 penumpang dan 452 (sebelumnya disebut 438) kru dalam kapal itu yang diperiksa.
"Satu-per satu penumpang, ada 15 orang dibagi tiga tim jadi ada grup bergiliran maju 200, 200, 200 jadi selesai 2,5 jam termasuk awak kapal," ujarnya.
Semua kru dan penumpang dinyatakan aman dari corona namun tetap mendapat penolakan. Menurut Aryanti hal itu merupakan wewenang kepala daerah. Ia menyebut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yakin kapal itu aman, tapi demi ketenangan warga Semarang maka keputusan diambil.
"Itu (penolakan) otoritas kepala daerah, tadi sudah menghadap ke Wali Kota. Pernyataan ini menampung aspirasi masyarakat. Pak Wali tadi menyampaikan meyakini kapal itu aman," jelasnya.
Dari sisi pariwisata memang disayangkan penumpang dari salah satu kapal pesiar terbaik dunia tersebut tidak jadi melancong ke Jawa Tengah. Menurut Aryanti warga masih panik sehingga kepala daerah menenangkan.
"Sayang sekali turis tidak bisa turun di Semarang dan Borobudur. Tapi masyarakat kita panik dan khawatir sehingga kepala daerah berusaha menenangkan," katanya.
Aryanti mengungkap salah seorang penumpang memiliki riwayat jantung sempat ingin check up ke salah satu rumah sakit. Namun ia menyayangkan petugas dinas kesehatan yang datang tetap memakai baju pelindung lengkap meski pemeriksaan sudah dinyatakan clear.
"Ada satu dia memang jantung dan mau check up, orang tua, sudah minum obat teratur, tadi karena tidak boleh sandar, tapi Dinas Kesehatan Semarang ya yang mau merujuk kok pakai baju APD astronot ya, ngapain itu ya," katanya.