Update! 6 Poin Kemenkes soal Penanganan Virus Corona

Update! 6 Poin Kemenkes soal Penanganan Virus Corona

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 05 Mar 2020 15:19 WIB
Sesditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta -

Sesditjen P2P Kementerian Kesehetan RI Achmad Yurianto menyampaikan informasi terkini soal penanganan virus Corona. Ada satu WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang dipulangkan. Ada juga satu pasien suspect Covid-19 yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.


Keterangan ini disampaikan Yuri saat jumpa pers yang digelar di Gedung KSP, komples Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).


Berikut poin-poin penjelasan terbaru dari Kemenkes:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonton juga video Corona Alami Pergeseran, Gejala Ringan Tapi Penyebaran Tinggi:

ADVERTISEMENT


1 WNI ABK Diamond Princess Dipulangkan

Ada empat orang WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess yang sempat positif virus Corona telah dinyatakan pulih. Seorang WNI yang telah dinyatakan sembuh akan dipulangkan hari ini.

"Hari ini kita akan menerima satu orang ABK eks Diamond Princess yang sebelumnya 9 orang dirawat di Jepang karena positif (Corona), hari ini satu (orang) pulang karena sudah dinyatakan dua kali pemeriksaan negatif, dan kemudian dipulangkan ke Indonesia atas biaya perusahaan," kata Yuri.

Seorang WNI lain ABK Diamond Princess yang dinyatakan sembuh sebelumnya sudah pulang ke Indonesia bersama rombongan yang dijemput dari Jepang pada Senin (2/3) lalu. Sebanyak dua WNI lain masih harus menjalani satu kali pemeriksaan lagi untuk kemudian dipulangkan jika hasilnya negatif Corona. "Besok kita akan menerima dua orang lagi yang hasilnya bagus sekali, negatif. Hari ini diperiksa untuk yang kedua kalinya, kalau negatif maka hari ini dia sudah dikeluarkan dari rumah sakit," ujarnya.

Belum Ada Obat Corona

Kemenkes menegaskan hingga saat ini belum ada obat maupun vaksin untuk virus Corona. Langkah isolasi pasien yang selama ini dilakukan pun bukan untuk menyembuhkan.

Juru bicara terkait Corona, Achmad Yurianto mengatakan, World Health Organization (WHO) hingga kini belum menemukan obat atau vaksin yang spesifik untuk mengobati pasien Corona. Virus akan hilang dengan sendirinya bila daya tahan tubuh baik. "Sampai saat ini secara resmi WHO dan dunia belum menemukan obat yang spesifik untuk virus ini. Dan belum menemukan vaksin yang spesifik untuk virus ini. Yang namanya virus, kalau daya tahan tubuh baik maka virus ini akan turun," ujar Yuri.

Dia menjelaskan, isolasi yang dilakukan terhadap pasien Corona pun bukan untuk mengobati. Isolasi dilakukan untuk mencegah ada penularan baru dari virus ini. Sehingga, menurutnya, virus akan hilang bila daya tahan tubuh baik dan meningkat. Dia juga mengatakan, meningkatkan daya tubuh bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mengkonsumsi rempah-rempah.


2 Kali Cek Negatif Corona Bisa Pulang

Sejauh ini ada 2 orang yang positif Covid-19 (virus corona) yang masih menjalani isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Kemenkes memantau selalu kondisi keduanya sekaligus sejumlah orang atau pasien lain yang dalam pengawasan.

"Sekarang masih batuk jarang-jarang dan sudah tidak panas," ujar Yuri.

Yuri mengatakan akan ada pemeriksaan ulang pada 2 orang itu. Bila hasilnya didapat negatif, maka keduanya masih tetap diisolasi lagi beberapa waktu untuk kemudian menjalani pemeriksaan lagi. "Rencana kita, 5 hari sejak masuk RS (2 pasien positif Covid-19) pemeriksaan ulang. Manakala negatif, 2 hari kemudian diperiksa (ulang lagi), manakala negatif (lagi), kita pulangkan. Ini SOP standar RS seluruh dunia," ucap Yuri.

Hal serupa disebut Yuri juga diterapkan untuk warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan anak buah kapal (ABK) kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dinyatakan positif mengidap Covid-19. Seorang ABK itu disebut Yuri juga menjalani 2 kali pemeriksaan dengan hasil negatif untuk dapat benar-benar dipastikan tidak lagi mengidap Covid-19.

Rujuk Suspect Corona dari RS Corolus ke RSPI SS

Kemenkes membenarkan ada satu pasien suspect virus Corona COVID-19 yang sempat dirawat di RS Carolus Jakarta. Pasien itu kini sudah dipindah ke RSPI Sulianti Saroso.

"Iya (sempat dirawat di RS Carolus). Sekarang sedang di Sulianti Saroso," ujar Jubir Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto di COVID-19 Media Center, gedung Bina Graha, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terkait satu pasien ini. Yuri menyebut pasien berstatus suspect Corona. "Kita menunggu hasil labnya. Kita sebut suspect," kata Achmad.


Riwayat Kontak dengan Kasus 1

Satu orang pasien suspect virus corona COVID-19 dibawa ke RSPI Sulianti Saroso (RSPI-SS) dari RS Carolus, Jakarta. Pasien ini memiliki riwayat kontak dengan kasus 1 positif virus Corona.

Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium terhadap di pasien. Yuri merahasiakan identitas pasien kasus 1 virus Corona.

"Kita tunggu hasil labnya, kita sebut suspect, karena dia memiliki riwayat close contact dengan kasus 1," ujar Yuri.

Pasien kasus 1 dan kasus 2 masih dirawat di RSPI-SS. Yuri tidak menjelaskan rinci sejak kapan 1 pasien suspect Corona dipindah ke RSPI-SS. "Beberapa hari lalu, saya lupa detailnya," ujar Yuri.


156 Pasien Berstatus PDP

Kemenkes menerima 156 spesimen yang diperiksa terkait virus Corona. Kemenkes menyebut spesimen ini berasal dari 156 pasien yang berstatus dalam pengawasan (PDP).

"Pasien dalam pengawasan atau spesimen yang kita terima yang berasal dari RS, itu 156. Artinya ada 156 pasien dalam pengawasan dari 35 RS yang tersebar di 23 provinsi," ujar Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto di COVID-19 Media Center, gedung Bina Graha, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, 2 spesimen dinyatakan positif Corona. Ini yang kemudian disebut sebagai kasus 1 dan kasus 2. "Hasilnya ini akumulasi, 2 positif yang kita sebut kasus 1 dan kasus 2," kata Yuri.

Sementara itu, pemerintah masih menunggu 9 PDP yang telah menjalani pemeriksaan terkait virus corona. Yuri mengaku proses pemeriksaan cukup memakan waktu untuk mengetahui hasil yang lebih optimal.
"Ada 9 yang saya katakan menunggu, yang lainnya negatif," ujar Yuri.

Halaman 2 dari 4
(aan/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads