Kepala BPIP Puasa Bicara di Media 1 Tahun: Belajar Supaya Nggak Kepleset

Kepala BPIP Puasa Bicara di Media 1 Tahun: Belajar Supaya Nggak Kepleset

Pradito Rida Pertana - detikNews
Sabtu, 29 Feb 2020 14:23 WIB
Prof Yudian Wahyudi di UIN Yogyakarta
Foto: Prof Yudian Wahyudi di UIN Yogyakarta (Pradito/detikcom)
Sleman -

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof. Yudian Wahyudi menyampaikan akan puasa bicara di hadapan media. Yudian berencana untuk belajar bicara sesuai nasihat komisi II DPR RI.

"Saya harus belajar dulu, harus pakai humas harus pakai draft, ini demi kebaikan yang lebih baik. Jadi mohon maaf ini (tidak memberi keterangan)," ucap Yudian saat ditemui wartawan di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Sabtu (29/2/2020).

Menyoal apakah selanjutnya dia akan puasa bicara kepada awak media, Yudian pun mengamininya. "Iya (puasa bicara)," jawab Yudian sembari disambut gelak tawa awak media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudian memperkirakan puasa bicaranya ini bakal berlangsung selama setahun. Ini dilakukan untuk belajar mengamati situasi kondisi sebelum memberikan pernyataan kepada publik.

"Ya kira-kira setahun lah saya belajar dulu. Intinya saya harus belajar dulu, mengamati dulu. Nanti rencananya kalau ada gini (doorstop) harus pakai draft, agar saya katakanlah tidak mudah terpeleset lah. Ini demi kebaikan Republik," ujar Yudian.

ADVERTISEMENT

Yudian menyebut peringatan dari anggota Komisi II F-PDIP Johan Budi pada Selasa (18/2) lalu sebagai nasihat. Dia lantas menganalogikan apa yang dia lakukan sebagai ma'ruf nahi munkar.

"Kalau dalam Islam artinya amar ma'ruf, amar ma'ruf itu DPR memerintahkan kepada saya untuk melakukan yang baik-baik, apa? Kalau di depan publik pakai draft, pakai humas, kaya gitu. Jadi subjektivitas saya tidak terlalu menonjol," katanya.

"Yang dibilang munkar tadi, kepleset tadi kan munkar dalam arti yang luas. Ya, saya terima sebagai nasihat," lanjut Yudian.

Namun dia tidak secara gamblang apakah puasa bicaranya itu terkait dengan teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca-kontroversi agama dan Pancasila.

"Ya kamu lihat nggak di koran-koran (apakah Presiden menegur saya)," katanya.

Nasihat yang dimaksud Yudian mengemuka dalam rapat kerja BPIP dengan Komisi II, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2020). Kala itu, anggota Komisi II F-PDIP Johan Budi meminta Yudian fokus pada tugasnya sebagai Kepala BPIP dan tidak memberi pernyataan ke media. Johan bicara dalam konteks membahas kontroversi pernyataan Yudian soal hubungan agama dan Pancasila.

"Karena itu lebih baik Bapak menyerahkan statement dan lain sebagainya itu kepada, mungkin ada humasnya ya, ada juru bicaralah, Pak. Bapak lebih fokus kepada tugas sebagai Kepala BPIP saja, yang memberi laporan kepada Presiden, karena mandatnya adalah itu," kata Johan.

"Ini saya lihat ada Romo Benny (Stafsus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo) yang juga biasa bicara dengan media. Mungkin bisa menugaskan Romo Benny atau Deputi daripada nganggur, nggak ada kerjaan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads