.webp)
PT KAI Daop 8 Surabaya menutup perlintasan Kereta Api (KA) tempat tewasnya kakak beradik di Kota Malang beberapa waktu lalu. Penutupan agar kejadian serupa tak terulang.
"Hari ini dilakukan penutupan secara permanen untuk jalan tikus atau perlintasan yang menjadi lokasi terjadinya laka kemarin itu," ungkap Humas Daop 8 Surabaya, Suprapto saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (28/2/2020).
Pemberitahuan sebelumnya telah dikeluarkan Daop 8 untuk penutupan perlintasan liar (jalan tikus) yang berada di KM 52+3/4 petak jalan Mlk-Psi. Tepatnya di Kelurahan Ciptomulyo RT10/RW01, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Menurut Suprapto, PT KAI akan terus mengimbau dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang tata cara berlalu lintas di pelintasan jalur rel dengan jalan raya. Agar mematuhi rambu lalu lintas yang ada.
Simak Video "Brakk! Mobil Terlempar dan Hantam Jembatan karena Tertabrak KA"
"Setelah berhenti kemudian tengok kanan-kiri. Apabila aman, bisa melanjutkan perjalanan sesuai tata cara melintas yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019, tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya. Dan kita ingatkan bahwa palang pintu dan penjaga pelintasan hanyalah alat bantu keamanan semata," imbuhnya.
Ia menambahkan, secara bertahap, perlintasan tanpa palang pintu atau penjaga yang dianggap liar akan dilakukan penutupan. Daop 8 meliputi Bojonegoro, Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Bangil dan Malang. Pihaknya mencatat ada sebanyak 563 titik perlintasan di wilayah mereka.
Dari jumlah itu, sebanyak 132 titik sudah dijaga petugas dari PT KAI, 33 perlintasan dijaga pihak swasta dan 30 titik perlintasan telah dibuat fly over atau underpass. "Sedangkan yang belum dijaga ada sebanyak 368 titik perlintasan," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua pengendara motor yang berboncengan tewas tertabrak KA Malioboro di perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Kolonel Sugiono, Kota Malang. Keterangan yang dihimpun detikcom di lokasi kejadian, kedua korban merupakan kakak beradik Puji dwilaksono (30) dan Eko Wahyudi Santoso (27). Mereka merupakan warga Gadang Gang XI, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
