Yogyakarta -
Penampilan gundul tiga tersangka Pembina Pramuka SMPN 1 Turi Sleman menuai polemik. Salah seorang tersangka kemudian buka suara terkait kondisinya setelah ditetapkan sebagai tersangka, termasuk tentang rambutnya yang dipangkas habis oleh polisi.
"Jadi di sini kami baik-baik saja, tidak ada tekanan apapun, kami diperlakukan baik," ujar salah seorang tersangka, Isfan Yoppy Andrian (36) kepada wartawan di Mapolres Sleman, Rabu (26/2).
Pernyataan ini disampaikan Yoppy yang juga mewakili dua tersangka lain yakni Riyanto (58) dan Danang Dewo Subroto (58). Yoppy mengaku rambutnya digunduli oleh polisi atas permintaan mereka sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau gundul itu memang permintaan kami jadi pada dasarnya demi keamanan karena kalau saya tidak gundul banyak yang melihat saya itu (mudah dikenali)," ujarnya.
Sebagai tsrsangka, dia mengaku tidak ingin dibedakan dengan tahanan lain. Sebab di dalam sel semua tahanan berpenampilan sama. Menurut Yoppy, penyeragamanan penampilan itu juga berkaitan dengan keselamatannya.
"Kalau gundul kan sama-sama di dalam gundul juga jadi ini permintaan kami. Termasuk pakaian juga kami samakan kalau berbeda nanti saya juga takut. Tapi kalau di dalam sama-sama gundul, bajunya juga sama, jadi melihatnya nggak terlalu bisa spesifik ke saya," ungkapnya.
Dia juga menyampaikan polisi tidak melakukan tekanan selama proses hukum yang dia dan dua tersangka lalui selama ini.
"Jadi tidak ada masalah, kami tidak ditekan, tidak dipukuli, saya malah diperlakukan baik, bahkan oetugas setiap datang ke tempat saya, kami bertiga pasti disupport diberi dukungan moral sehingga hati kami semakin kuat," bebernya.
Kapolres Sleman, AKBP Rizky Ferdiansyah menambahkan Propam Polda DIY sudah melakukan pemeriksaan terkait cukur gundul para tersangka yang dipersoalkan tersebut. Dia menegaskan Polres Sleman melakukan penanganan hukum dengan hati-hati.
Apa lagi kasus tragedi susur Sungai Sempor yang menewaskan 10 sisiwi SMPN 1 Turi itu menjadi perhatian luas.
"Karena kasus ini sudah menjadi atensi nasional maka kami melakukannya sesuai prosedural tidak mungkin kita melakukan proses ini dengan semena-mena," kata Rizky di Mapolres Sleman, Rabu (26/2).
Polemik ini muncul setelah organisasi-organisasi profesi guru mengecam tindakan polisi yang mencukur gundul tiga tersangka saat dihadirkan dalam konferensi pers.
Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah mengeluarkan keberatan dan kecaman atas perlakuan polisi terhadap ketiga tersangka tersebut. Tindakan itu dinilai sebagai hal yang berlebihan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini