Puluhan penumpang yang pekan lalu dibolehkan turun dari kapal pesiar Diamond Princess karena hasil tesnya negatif virus corona, kini menunjukkan gejala-gejala penyakit itu. Mereka akan diminta untuk dites virus corona.
Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa sekitar 970 penumpang dibolehkan turun dari kapal pesiar itu pekan lalu setelah hasil tesnya negatif virus corona. Namun kemudian, beberapa orang di antaranya diketahui terinfeksi penyakit mematikan itu.
Kepada parlemen, Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan bahwa pihak kementerian juga menemukan "45 orang memiliki gejala-gejala tertentu termasuk demam."
Berikut berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom hari ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- 52 Pasien Corona Meninggal di China dalam Sehari, Terendah dalam 3 Pekan
Otoritas China melaporkan 52 kematian terbaru akibat virus corona di negeri itu. Ini merupakan angka kematian terendah dalam waktu lebih dari tiga pekan terakhir.
Dengan tambahan 52 kematian itu berarti sejauh ini total 2.715 orang telah meninggal di China akibat wabah coronavirus.
Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan seperti dilansir media China, Xinhua, Rabu (26/2/2020), keseluruhan 52 kematian sepanjang Selasa (25/2) itu terjadi di provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah corona.
Komisi juga melaporkan adanya 406 kasus baru virus corona pada Selasa (25/2). Jumlah kasus baru ini menurun di China, dengan sejumlah provinsi tidak melaporkan adanya kasus baru dalam beberapa hari. Dari 406 kasus baru tersebut, semuanya terjadi di Hubei kecuali lima kasus.
- 45 Penumpang Diamond Princess yang Negatif Corona Kini Tunjukkan Gejala
Puluhan penumpang yang pekan lalu dibolehkan turun dari kapal pesiar Diamond Princess karena hasil tesnya negatif virus corona, kini menunjukkan gejala-gejala penyakit itu. Mereka akan diminta untuk dites virus corona.
Kementerian Kesehatan Jepang menyatakan bahwa sekitar 970 penumpang dibolehkan turun dari kapal pesiar itu pekan lalu setelah hasil tesnya negatif virus corona. Namun kemudian, beberapa orang di antaranya diketahui terinfeksi penyakit mematikan itu.
Kepada parlemen, Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato mengatakan bahwa pihak kementerian juga menemukan "45 orang memiliki gejala-gejala tertentu termasuk demam."
"Kami meminta mereka semua (yang memiliki gejala-gejala) untuk pergi ke dokter dan mengikuti tes," ujar Kato seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2020).
- 20 Orang Tewas Akibat Kerusuhan Sektarian di India, 189 Orang Luka-luka
Jumlah korban jiwa akibat kerusuhan sektarian di New Delhi, India telah bertambah menjadi 20 orang. Sebanyak 189 orang lainnya tengah menjalani perawatan di rumah sakit karena terluka, termasuk sekitar 60 orang yang mengalami luka tembak.
"Jumlah korban tewas mencapai 20 orang, 189 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sekitar 60 orang mengalami luka tembak," kata Sunil Kumar, direktur Rumah Sakit Guru Teg Bahadur yang merawat sebagian besar korban luka, seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2020).
Tonton juga Pemerintah Siapkan Fasilitas 188 ABK World Dream Selama Observasi :
Kerusuhan tersebut telah terjadi selama beberapa hari ini. Ini merupakan kekerasan sektarian terburuk di New Delhi dalam puluhan tahun terakhir.
Kerusuhan tersebut berawal pada Minggu (23/2) lalu dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki undang-undang "anti-muslim", yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim. Namun aksi protes itu kemudian berubah menjadi kerusuhan antara warga muslim dan Hindu pada Senin (24/2) dan Selasa (25/2). Kerusuhan diperparah dengan adanya para perusuh yang bersenjatakan pedang, batu dan bahkan senjata api.
- Virus Corona Terus Merajalela, WHO Ingatkan Dunia Belum Siap
Wabah virus corona terus merajalela. Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, WHO bahkan mengingatkan bahwa dunia belum siap untuk mengendalikan wabah coronavirus (Covid-19).
"Anda harus siap untuk mengendalikan ini di skala yang lebih besar... dan itu harus dilakukan dengan cepat," kata Bruce Aylward yang menjabat sebagai kepala misi gabungan WHO-China. Aylward yang memimpin misi para pakar internasional ke China, memuji langkah-langkah terpadu yang dilakukan China untuk mengendalikan wabah virus corona.
Dia mengaku prihatin karena negara-negara lain tidak cukup siap untuk bertindak jika terkena wabah ini.
"Berapa banyak negara yang merencanakan tempat tidur rumah sakit, merencanakan ventilator dan kapasitas lab untuk dapat mengelola ini?" tanya Aylward. "Harus ada perubahan dalam pola pikir. Anda harus merencanakan," imbuhnya kepada para wartawan di Jenewa, Swiss seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/2/2020).
Namun sejauh ini, menurutnya, negara-negara "belum siap".
- Ada 3 Orang yang Demam, China Karantina 94 Penumpang Pesawat dari Korsel
Otoritas China mengkarantina 94 penumpang pesawat yang tiba dari Seoul, Korea Selatan (Korsel). Ini dilakukan setelah tiga orang di penerbangan asal Seoul itu diketahui mengalami demam.
Ketiga penumpang itu, semuanya warga China, tiba di kota Nanjing pada Selasa (25/2) pagi waktu setempat. Media pemerintah China, CCTV melaporkan seperti dilansir AFP, Rabu (26/2/2020), ketiganya diketahui mengalami demam setelah petugas bea cukai melakukan pemindaian para penumpang untuk mendeteksi gejala terinfeksi virus corona.
Ketiganya kemudian diangkut dengan ambulans ke rumah sakit untuk isolasi dan dites corona. Sedangkan 94 orang yang duduk dekat mereka di pesawat, dikirimkan ke sebuah hotel untuk dikarantina.