Pesan Ma'ruf untuk Pilkada 2020: Beda Partai Tak Boleh Musuhan

Pesan Ma'ruf untuk Pilkada 2020: Beda Partai Tak Boleh Musuhan

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 25 Feb 2020 12:28 WIB
Wapres Maruf Amin Buka Peluncuran IKP 2020
Foto: Wapres Ma'ruf Amin Buka Peluncuran IKP 2020 (Dwi Andayani/detikcom)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) 2020. Ma'ruf minta agar pilkada tidak menjadi sumber perpecahan.

"Pemilu jangan menjadi sumber perpecahan dan melahirkan permusuhan, dan membuat suasana tidak kondusif. Bahkan membuat adanya persengketaan, dan permusuhan di antara sesama kita. Saya sering mengatakan bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang harus dihormati," tuturnya di Redtop, Jl Pencenongan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).


Ma'ruf mengatakan, menghormati perbedaan bukan hanya terkait agama. Namun juga terkait perbedaan pilihan, baik partai hingga capres.

"Bahkan perbedaan agama juga kita tidak boleh saling bermusuhan. Lakuum dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Kalau berbeda partai juga kita tidak boleh bermusuhan, lakuum partaiukum wa lana partaiukum, partai saya, partai saya," kata Ma'ruf.

Simak Video "Resmi! Ini Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP di Pilkada 2020"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Berbeda capres juga begitu, lakuum capresikum walana capresuna. Sebagai sesama bangsa kita tetap bersaudara. Juga perbedaan Bupati, Gubernur juga seharusnya tidak menjadikan sumber perpecahan, karena itu kita harus melakukannya dengan jujur," sambungnya.

Ma'ruf juga meminta, agar pilkada tidak dicederai dengan adanya politik uang atau money politics. Maupun ujaran kebencian atau hatespeech, hoax hingga SARA.


"Jangan sampai pemilu ini dicederai dengan seperti yang tadi dijelaskan, adanya money politics atau bahasa anak-anak bilang itu jangan ada NPWP, 'nomor piro wani piro'," kata Ma'ruf.

Ma'ruf lalu menyinggung soal kemungkinan adanya politisasi SARA. "Jangan ada ujaran kebencian, jangan ada hoaks di antara kita. Jangan sampai melakukan hal-hal yang merusak, jangan juga mempolitisasi SARA," kata Ma'ruf.

Halaman 2 dari 2
(dwia/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads