Menko Polhukam Mahfud Md mengunjungi SMPN 1 Turi, Sleman. Kedatangan Mahfud untuk mengecek kondisi terkini dan memberikan bantuan kepada keluarga siswa korban susur sungai.
Pantauan detikcom, Mahfud tiba di SMPN 1 Turi sekitar pukul 15.10 WIB. Mahfud yang mengenakan setelan batik berwarna cokelat itu langsung menuju salah satu ruangan di sekolah tersebut. Di dalam ruangan itu, Mahfud bertemu dengan Bupati Sleman Sri Purnomo dan juga Kepala SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana dan sejumlah pihak terkait.
Pertemuan itu berlangsung tertutup selama sekitar 10 menit. Usai pertemuan Mahfud lantas keluar dan memberikan bantuan kepada para korban secara simbolis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya saya sengaja ke sini untuk mengucapkan bela sungkawa, saya sebenarnya dijadwalkan pulang tapi saya tunda dulu," kata Mahfud kepada wartawan seusai pertemuan, Sabtu (22/2/2020).
Mahfud kemudian ditanya soal tragedi susur sungai yang diikuti 249 siswa SMPN 1 Turi di Sungai Sempor pada Jumat (21/2) kemarin. Saat disinggung mengenai adanya dugaan lalai yang dilakukan oleh pihak pembina pramuka, Mahfud meminta semua pihak agar tidak prasangka buruk dulu.
"Ya kita lihat lah sekarang masih dalam keadaan bela sungkawa dan kita harus berada pada posisi husnuzan, bahwa tidak ada tindakan hukum yang sifatnya pelanggaran dan sengaja atas terjadinya peristiwa ini. Tetapi proses verbal tentu harus dilakukan oleh yang berwajib dan terus diadministrasikan oleh yang berwenang," jelasnya.
Hal itu menurut Mahfud adalah prosedur standar yang bisa dilakukan tanpa harus membuat orang takut.
"Saya kira itu prosedur-prosedur biasa tanpa harus bercuriga dan tidak usah membuat orang takut untuk melaksanakan kegiatan kurikuler," ujarnya.
Mahfud hanya mengingatkan terkait mitigasi bencana yang perlu disiapkan. Tujuannya agar bisa siap menghadapi keadaan darurat.
"Yang penting mitigasinya saja yang dilakukan sehingga selalu siap untuk menghadapi keadaan apapun jika terjadi sesuatu di lapangan itu aja," ujarnya.
Terkait hukuman yang diterapkan jika terbukti ada unsur kelalaian, dia menyerahkan kepada aturan yang berlaku.
"Sudah pasti itu ada aturannya, kalau lalai seperti apa, kalau sengaja seperti apa, kalau tidak sengaja seperti apa. Harus dikembalikan kepada proporsinya masing-masing," ucapnya.
"Kita husnuzan dulu berprasangka baik dulu bahwa ini terjadi betul-betul karena musibah," pintanya.
Tonton juga Bocah 11 Tahun Tenggelam di Kali Pesanggrahan :
Selain Mahfud, sebelumnya Kepala Basarnas (Kabasarnas) Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito juga datang ke Turi untuk mengecek langsung proses pencarian siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat susur sungai di Sungai Sempor. Bagus didampingi Deputi Operasi Basarnas Mayjen TNI Bambang Suryo Aji dan Direktur Operasi Basarnas Bringjen TNI Untung Budiharto.
Menteri Sosial Juliari P Batubara juga datang mengunjungi Puskesmas Turi. Juliari menyampaikan kemensos siap memberi layanan trauma healing kepada siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban saat kegiatan susur Sungai Sempor. Juliari juga menjanjikan akan memberi santunan bagi keluarga korban.