Kementerian Sosial (Kemensos) siap memberi layanan trauma healing kepada siswa SMPN 1 Turi yang menjadi korban saat kegiatan susur Sungai Sempor, Sleman. Langkah pendampingan itu sebagai upaya memulihkan kondisi mental para korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tentunya mulai sekarang bagi korban-korban yang masih dirawat, dari Kemensos sudah mengadakan layanan trauma healing," kata Menteri Sosial Juliari P Batubara saat mengunjungi Puskesmas Turi, Sleman, Sabtu (22/2/2020).
"Jadi, nanti juga apabila diperlukan, anak-anak yang masih perlu trauma healing kami sediakan layanan tersebut," sambung Juliari.
Menyoal berapa personel yang dikerahkan untuk memberikan layanan trauma healing, Juliari mengaku akan mengerahkan semua personel. Bukan tanpa alasan, hal itu karena korban laka sungai mencapai 249 orang.
"Kami kerahkan semua personel (untuk memberikan trauma healing kepada korban), karena yang terdampak kan ada 249 orang," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Sosial Juliari P Batubara juga menjanjikan bakal memberi santunan kepada keluarga dari siswa SMPN 1 Turi, Sleman yang tewas dalam tragedi susur sungai. Ahli waris dari setiap korban tewas akan mendapat santunan Rp 15 juta.
"Korban meninggal dunia kami berikan santunan, ahli warisnya, keluarganya, sekadar untuk meringankan beban mereka, Rp 15 juta per korban. Tentunya yang luka-luka berat kami harapkan dapat pulih kembali," kata Juliari kepada wartawan di sela menghadiri kunjungan kerja di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Antasena, Kabupaten Magelang, Sabtu (22/2/2020).
Sementara itu, hingga pukul 13.35 WIB siang ini, dilaporkan sembilan siswa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu masih dalam pencarian.
"Total sembilan korban (meninggal). Kami masih mencari satu orang lagi, doakan agar segera ketemu," kata Kapolda DIY Irjen Asep Suhendar saat ditemui di lokasi Sungai Sempor, Sabtu (22/2).
Kepala Basarnas Yogyakarta, Lalu Wahyu Efendi menjelaskan, dua korban terakhir ditemukan pukul 10.15 WIB dan 10.35 WIB. Namun untuk identitasnya belum terkonfirmasi.
"Identitasnya belum, baru proses identifikasi, tapi tadi ditemukan di 10.15 WIB di dam Lengkong dan 10.35 WIB di dam Polowidi dalam kondisi meninggal dunia. Kami masih cari 1 siswa lagi," katanya.
7 Tewas dalam Insiden Siswa yang Hanyut di Sleman:
(rih/rih)