Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyinggung terkait sertifikasi halal di Indonesia. Ma'ruf mengatakan pemerintah menginginkan Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia.
"Kita inginkan sekarang, Indonesia ke depan menjadi produsen halal terbesar di dunia," ujar Ma'ruf di Ponpes NU Al-Manshuriah, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (20/2/2020).
Ma'ruf mengatakan saat ini Indonesia hanya memberikan sertifikat halal baik dalam negeri maupun luar negeri. Namun, Ma'ruf menyebut Indonesia belum menjadi produsen halal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama ini Indonesia kita hanya berkegiatan dalam pemberian sertifikat halal, menstempel halal. Tidak hanya dalam negeri, luar negeri pun kita stempel halal. Tapi belum menjadi produsen halal," kata Ma'ruf.
Terkait aturannya, menurut Ma'ruf, saat ini pemerintah tengah membicarakan omnibus lawnya. Disebutkan, nantinya bukan hanya LPOM MUI yang dapat memeriksa halal, namun ormas dan perguruan tinggi juga dapat membuat lembaga pemeriksa halal (LPH).
"Ya itu sedang dibicarakan, ormas-ormas itu nanti membuat LPH-LPH, lembaga pemeriksa halal. Nah bukan hanya ormas, Perguruan Tinggi juga boleh," kata Ma'ruf.
"Nah nanti membuat lembaga pemeriksa halal, kalau dulu kan lembaga pemeriksa halal hanya LPOM MUI, nanti tidak," sambungnya.
Ma'ruf mengatakan, saat ini lembaga yang mengeluarkan sertifikat halal adalah Badan Pengembangan Jaminan Produk Halal (BPJPH). Namun, fatwa halal tetap dari MUI.
(dwia/dhn)