Wisudawan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta mengeluhkan belum menerima ijazah setelah diwisuda pada tanggal 12 Februari 2020 lalu. Pihak UIN Yogya buka suara untuk memberikan penjelasan.
Saat dimintai konfirmasi, Plt Rektor UIN Yogya Sahiron Syamsuddin membenarkan ada ijazah yang belum dibagikan kepada para wisudawan. Sahiron mengatakan ijazah sudah dicetak hanya saja belum ditandatangani oleh Rektor Yudian Wahyudi.
"Memang ada yang belum selesai ditandatangani karena kesibukan Pak Yudian waktu itu. Apalagi beliau juga mempersiapkan diri sebagai Kepala BPIP," kata Sahiron kepada wartawan saat dihubungi melalui telepon, Kamis (20/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sahiron menjelaskan dalam kalender akademik UIN Yogya, batas akhir pemenuhan semua syarat akademik untuk bisa dinyatakan lulus pada 31 Januari 2020. Kemudian Yudian baru dilantik menjadi Kepala BPIP pada 5 Februari 2020. Sehingga ijazah wisudawan yang masuk sebelum tanggal pelantikan Kepala BPIP itu masih menjadi kewenangan Yudian untuk menandatanganinya.
"Nah jadi yang ditandatangani Pak Rektor dalam arti Pak Yudian itu yang tanggal 31 Januari, semua syarat akademiknya dinyatakan lulus meskipun wisuda tanggal 12 Februari. Oleh karenanya kami cetak ijazah itu tertanggal 31 Januari. Memang masih ada yang belum tertandatangani," jelasnya.
"Ijazahnya sudah selesai (dicetak) semua untuk yang 31 Januari. Itu (ijazah) masih menunggu tanda tangan Pak Yudian," sambungnya.
Sahiron menjanjikan dalam waktu dekat semua proses penandatanganan ijazah itu akan segera rampung. Sehingga bisa segera dibagikan kepada para wisudawan.
"Ya dalam waktu dekat ini, kalau Pak Yudian ke Yogya kemudian mampir kemudian menandatangani apa yang menjadi kewajiban beliau. Nanti akan kami urus atau mungkin kami bawa ke Jakarta atau seperti apa lihat nanti," ucapnya.
Guna menyiasati ijazah yang belum ditandatangani, pihak kampus bersedia mengeluarkan surat keterangan bagi wisudawan yang membutuhkan. Namun, menurutnya hingga saat ini belum ada wisudawan yang mengajukan permohonan surat keterangan itu.
"Kalau ada yang membutuhkan, surat keterangan kelulusan umpamanya, kami bisa berikan sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk mendaftar. Tapi sampai detik ini saya jadi Plt (rektor) belum ada permintaan. Namun, intinya kami siap memberikan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, wisudawan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengeluhkan belum menerima ijazah dari kampusnya. Pihak UIN Yogya beralasan ijazah belum ditandatangani Rektor Yudian Wahyudi yang keburu dilantik sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Hingga saat ini belum diberi ijazah. Padahal sudah wisuda dari 12 Februari 2020. Harusnya ketika wisuda ijazah juga dibagikan," kata salah seorang wisudawan, Haydar Nabris (23) kepada wartawan melalui pesan singkat, Kamis (20/2).
Menurut Haydar, hingga saat ini banyak wisudawan yang menanti kepastian waktu pembagian ijazah. Pihak kampus disebutnya juga belum bisa memberikan kepastian tersebut.
"Pihak kampus belum bisa ngasih keterangan lebih lanjut. Setiap ditanya hanya dijawab 'tunggu saja'," ungkapnya.