Unggahan Kaesang Pangarep yang mengkritisi tata cara lulusan S1 mengirim lamaran pekerjaan lewat e-mail viral dan memantik perbincangan soal dunia pencari kerja. Khusus untuk fresh graduate yang selama kuliah hanya rajin kuliah saja atau kuliah-pulang-kuliah-pulang alias kupu-kupu, bagaimana mengisi curriculum vitae (CV) untuk melamar pekerjaan?
"Kalau pengalaman organisasi tidak punya, cantumkan pengalaman kepanitiaan. Pengalaman menjadi sukarelawan (volunter) pun boleh. Bahkan, kalau semuanya tidak ada, pengalaman KKN juga boleh deh," tutur Kepala Divisi Manajemen Bakat Upgrad.id Ria Aprilia Ariestiani saat ditemui detikcom di kantornya, Rabu (19/2/2020).
Sebagai informasi, Upgrad.id merupakan merek di bawah naungan PT ECC. Selain itu, Upgrad.id adalah hasil rebranding dari Engineering Career Center Universitas Gadjah Mada (ECC UGM) sejak Agustus 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ria mengatakan para pelamar sebaiknya menunjukkan kemampuan berelasi sosial dan bekerja sama. Hal ini untuk menunjukkan pelamar kerja pernah mengemban suatu tanggung jawab.
"Di CV, kita menampilkan bahwa kita bisa berelasi sosial, team work, dan pernah pegang satu tanggung jawab. Saya yakin, tidak ada orang yang benar-benar kupu-kupu," tegas Ria.
Dia menambahkan, jika kampus mewajibkan magang sebelum lulus, pengalaman itu bisa dimasukkan ke dalam CV. Malah pengalaman magang itu bisa disebut pengalaman kerja.
"Di CV, salah satu informasi yang penting adalah pengalaman kerja. Magang yang jadi kewajiban dari kampus pun bisa menjadi pengalaman kerja," tuturnya.
Ria tidak menyangkal, tidak semua kampus memasukkan magang menjadi mata kuliah wajib. Ia melanjutkan tetap ada hal-hal yang bisa dimasukkan ke CV ketika berkuliah. Nantinya, bentuknya bisa berupa skill yang dicantumkan di CV.
"Sekalipun ada tugas dari kampus, hasil akhirnya berupa karya nyata. Misalnya, jika pernah buat tugas poster dan ditempel di kampus, berarti skill yang terlihat adalah desain poster," jelasnya.
(sip/ams)