Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Budi Sylvana, yang juga perwakilan dokter dalam tim evakuasi 238 WNI dari Wuhan, China, membagikan pengalamannya selama proses evakuasi. Dia mengaku mendapat tugas dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kurang dari 24 jam sebelum berangkat ke Wuhan.
"Pertama kali saya mendengar, saya baru menerima perintah itu kurang dari 24 jam sebelum berangkat. Besok pagi berangkat saya terima kabar sore dari Pak Menteri Kesehatan agar segera berangkat," ujar Budi saat berbincang dengan Menlu Retno Marsudi di Kemlu, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
Saat Menlu Retno mengumumkan akan mengevakuasi dalam waktu 1x24 jam, Budi mengira tak akan ikut dalam tim. Namun, Budi diminta langsung oleh Menkes Terawan. Jadi dia tak memiliki banyak persiapan sebelum berangkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun semenjak Ibu (Menlu) menyampaikan di media bahwa 'Proses evakuasi akan dilakukan kurang dari 1x24 jam' tapi saya masih santai saja. Karena saya tidak mengira ke Wuhan. Akibatnya, karena kami tidak mempersiapkan diri, kami hanya persiapkan semua kebutuhan untuk proses evakuasi," katanya.
"Namun di menit terakhir sore hari menjelang saya pulang kantor, saya dapat kabar bahwa Menteri Kesehatan memerintahkan kami untuk langsung pergi ke Wuhan," jelas dia.
Budi mengaku terkejut mendengar perintah itu, terlebih dia mengetahui ganasnya virus Corona. Namun, Budi menerima amanah itu dengan rasa bangga.
"Saya pertama sebagai manusia, sebagai orang yang juga tahu sedikit tentang virus ini, Wuhan? Gitu kan. Itu hanya 5 menit, namun 5 menit setelah itu alhamdulillah. Karena tidak semua orang diberi amanah bisa dapat amanah seperti ini. Tentu satu kebanggaan bagi kami," tutur Budi.
Sebagai manusia biasa, Budi mengaku sempat mengalami rasa takut. Namun dia melawan ketakutan itu demi misi kemanusiaan.
"Takut pasti ada, tapi setelah kami selesai sampai hari ini sukanya jauh lebih banyak. Suatu kebanggaan bisa melaksanakan misi ini dengan baik bersama-sama tim," kata dia.
Sementara itu, Menlu Retno Marsudi mengapresiasi Budi yang telah mendampingi 238 WNI, dari evakuasi hingga observasi di Natuna. Retno mengatakan semangat yang diberikan Budi kepada WNI sangat berpengaruh.
"Kita kalau waktu diobservasi yang paling sering muncul di TV yaitu beliau. Karena beliau termasuk salah satu yang memimpin olahraga dari teman-teman WNI yang kita jemput. Jadi selama di Natuna, spirit dari teman-teman saudara kita itu tetap dalam situasi spirit yang cukup tinggi ya, Pak," kata Retno.