Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mencatat ada 102 hoax yang menyebar mengenai virus Corona COVID-19. Moeldoko meminta semua pihak tidak ikut menyebarkan hoax.
"Tercatat 102 hoax Corona. Saya mohon semua pihak tidak mengembangkan hoax, dihentikan karena tidak baik. Pemerintah memiliki kesiapsiagaan yang sangat tinggi. Rapat koordinasi terus dilakukan gimana agar persoalan Corona tidak berjangkit di Indonesia," kata Moeldoko seusai rapat evaluasi tindak lanjut penanganan COVID-19 di gedung Bina Graha, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).
Baca juga: Beragam Asa Usai Kembali dari Natuna |
Untuk itu, ujar Moeldoko, pemerintah membentuk pusat informasi terpadu COVID-19 di Kantor Staf Presiden (KSP). Pusat informasi terpadu untuk memberikan kabar mengenai situasi terkini terkait Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh sebab itu, dibentuk COVID-19," ujar Moeldoko.
Simak Video "Tiba di Korea Selatan, Bong Joon Ho 'Parasite' Bahas Virus Corona"
Moeldoko menambahkan pemerintah menyampaikan apresiasi atas terlaksananya observasi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Moeldoko juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang menerima upaya observasi terhadap 238 WNI yang pulang dari Wuhan, China.
"Dari hasil perkembangan bahwa kita apresiasi observasi yang baru lalu dan semuanya bisa berjalan dengan baik dan kita berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang awalnya resisten, tapi terakhir semua telah menimbulkan iktikad yang sangat bagus, observasi berjalan baik," kata Moeldoko.
Sebelumnya, total ada 238 WNI yang pulang kampung pada Sabtu (15/2) kemarin setelah diobservasi selama 14 hari di Natuna. Proses observasi dilakukan sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).
Ke-238 dan 42 tim penjemput serta 5 tim Aju dari KBRI Beijing 5 orang dinyatakan sangat sehat. Mereka juga dibekali sertifikat kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).