Bandung -
Sepekan ini ada empat berita Jawa Barat yang menyita perhatian. Dimulai dari tewasnya balita di Cirebon akibat dipatuk ular weling hingga polisi membongkar kasus prostitusi di Cianjur yang jadi langganan turis Timur Tengah. Berikut ulasannya :
1. Bocah Cirebon Meninggal Dipatuk Ular Weling
Kematian akibat gigitan ular terjadi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barar. Kali ini, ular weling atau Bungarus candidus menyerang Adila, bocah perempuan berumur empat tahun yang malang. Sebelum meninggal dunia, Adila sempat koma. Ia dirawat di RSD Gunung Jati Kota Cirebon selama lima hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini berawal saat kedua orang tuanya, Mukmin (27) dan Rusmiyati (24) mendengar tangisan kencang anak pertamanya itu. Mereka kaget ketika melihat ada ular yang berada di kasur putrinya itu. "Saya kaget. Ularnya langsung diambil suami saya, terus dibunuh. Kita langsung bawa anak ke rumah nenek," kata Rusmiyati di kediamannya, Blok Wage, Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Saat itu, sekitar pukul 00.00 WIB, Rusmiyati menyadari adanya gigitan ular weling tepat di bagian tumit kaki kirinya. Rusmiyati panik. Sebab, keluarganya tak mengerti cara pertolongan pertama terhadap gigitan ular.
Salah seorang anggota keluarganya langsung mengikat kaki kiri Adila dengan kain. Berharap bisa ular weling tak menyebar ke tubuh Adila. Bahkan, darah Adila sempat disedot. Namun, penanganan yang dilakukannya itu tak membuat Adila membaik. Rusmiyati pun membawa anaknya ke rumah sakit terdekat sekitar.
Sayangnya, rumah sakit yang berada di dekat kediamannya itu mengaku tak memiliki antivenom ular weling. Hingga akhirnya dirujuk ke RSD Gunung Jati Kota Cirebon.
Sejak hari Sabtu lalu hingga Rabu (12/2) kemarin, Adila berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Bahkan, untuk menanggulangi agar bisa tak menjalar, pihak rumah sakit mengundang dokter dari spesialis darurat dari Kemenkes, Tri Maharani.
Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Maria mengatakan sejak hari pertama dirawat, Adila hanya diberikan antivenom untuk bisa ular yang berbeda. "Sudah kita masukan (suntikan) antivenom, tapi antivenom ular welang sekitar 10 vial," kata Maria di RSD Gunung Jati.
Maria menyebutkan bisa ular weling menyerang saraf dan sel darah Adila. Selama dirawat, kondisi sel darah Adila terus menurun, hingga akhirnya balita malang itu menghembuskan nafas terakhirnya pada, Rabu (12/2).
2. Tagar Unsubscribe Persib Berseliweran
Tagar #UnsubscribePersib berseliweran di jagat maya jelang laga Persib Bandung versus Barito Putera, Selasa (12/2/2020). Usut punya usut, tagar itu merupakan bentuk protes bobotoh pada pengelola akun Persib di Twitter.
Peristiwa ini berawal dari cuitan pemilik akun @BloodLast yang bertanya apakah laga ujicoba antara Persib dan Barito Putera ditayangkan via live streaming di saluran Youtube Persib.
"Live streaming di saluran Youtube persib tv t min ? (Live streaming di saluran Youtube Persib TV enggak min?' tulis pemilik akun tersebut.
Pertanyaan itu pun dibalas oleh akun resmi Persib, @persib dengan memberikan syarat khusus bagi bobotoh. "Punten, sementara belum ada rencana. Tapi kalau besok jam 9 pagi subscriber YouTube PERSIB nembus 700k, bisa saja Live Streaming kita siapin."
Sontak, jawaban itu memancing berbagai reaksi dari bobotoh. Bobotoh pun mulai menulis tagar #UnsubscribePersib, seraya beberapa menunjukkan video berhenti berlangganan Youtube Persib TV.
Sebelumnya, tokoh bobotoh, Eko Maung menyebut jika pengelola akun Twitter Persib norak dan berpotensi mencoreng nama baik klub.
"Persib itu klub terhormat, masa adminnya seolah mengemis seperti itu, kalau admin ingin banyak pengikut, ya kerja yang benar. Mau yang follow 100 atau 100 ribu ya tayangkan saja, karena dia kerjanya memang seperti itu," ucap Eko melanjutkan.
Padahal menurutnya pada laga ujicoba kontra Melaka United, Persib TV mendapatkan lebih dari 1 juta tayangan. "Padahal itu hal yang luar biasa, orang kang subscribe karena kontennya berkualitas dan perlu," kata Eko yang juga mengisi konten YouTube itu.
Setidaknya, efek #UnsubscribePersib ini sedikit berpengaruh ke penjualan tiket di stadion. Dari 15 ribu tiket yang disediakan, hanya terjual 4.200 tiket. Hal itu, terlihat juga dari lengangnya tribun utara dan selatan.
"Mungkin lebih ke hari kerja ya, jadinya penjualan tiket landai," kata Koordinator Umum Panpel Persib Budhi Bram Rachman.
Alih-alih membuat subscriber menyusut, Persib Tv berhasil meraup subscriber lebih dari 700 ribu pengikut.
3. Prostitusi Wisata Seks Turis Timur Tengah Cianjur
Polres Cianjur mengungkap kasus prostitusi yang pelanggannya wisatawan asing dari Timur Tengah di kawasan Villa Kota Bunga, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Total sudah 11 tersangka tindak pidana prostitusi yang ditangkap polisi selama periode Oktober 2019 hingga Februari 2020. Polisi juga mengamankan 23 orang korban, 19 orang di antaranya merupakan gadis muda yang dijadikan pekerja seks komersial (PSK).
PSK yang dijual kepada turis Timur Tengah atau wisatawan lokal kebanyakan perempuan berusia sekitar 20 tahun. Mereka dijual dengan tarif Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta untuk memberikan pelayanan selama semalaman.
"Tidak ada korban atau perempuan yang masih di bawah umur," ujar Wakapolres Cianjur Kompol Jaka Mulyana di Mapolres Cianjur, belum lama ini.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto membenarkan soal ladyboy yang masuk lingkaran bisnis seks. "Ada juga ladyboy, mereka diberi uang untuk diminta menari. Setelah itu mereka pulang," kata Juang.
Juang menambahkan pihaknya bakal mendalami dugaan adanya sindikat perdagangan orang untuk prostitusi untuk turis Timur Tengah di kawasan Vila Kota Bunga dan lokasi lainnya di Cianjur.
Polisi juga menelusuri kemungkinan adanya sindikat prostitusi untuk turis Timur Tengah. "Masih kami dalami (kaitan jaringan atau sindikat), karena perempuan ganti, muncikarinya juga ganti-ganti," tutur Juang.
4. Kasus Dugaan Cabul Mahasiswa Tel-U Dihentikan
Polisi menghentikan penyelidikan kasus dugaan pencabulan mahasiswi Telkom University oleh seniornya. Hal tersebut karena polisi mengaku kekurangan alat bukti.
"Tidak dapat dinaikkan ke penyidikan, karena kurang bukti," kata Kasat Reskrim Polresta Bandung AKP Agta Buwana kepada detikcom, Selasa (11/2/2020).
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polresta Bandung Ipda Riskawati mengatakan, seluruh saksi sudah dilakukan pemeriksaan. "Sudah, tapi tidak memenuhi unsur pasal. Pasal 285," ujarnya.
Menurutnya dalam kejadian ini, korban kurang kooperatif. "Dia tidak pernah datang saat kita panggil, tidak tahu kapan datangnya," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mahasiswi Telkom University berinisial G (19) diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan seniornya berinisial F (21) Bulan November 2018 lalu.
Selain diduga menjadi korban pencabulan, mahasiswi Telkom itu diduga disekap selama tujuh hari oleh terduga pelaku.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini