Suyono (35) yang gangguan jiwa mengubur mayat pamannya, Wakib (80) seorang diri. Lantas, apa penyebab tewasnya sang paman?
Kapolsek Ngoro AKP Lely Bachtiar mengatakan, jenazah Wakib telah diautopsi di RSUD Jombang. Menurutnya, kakek yang sehari-hari memulung rongsokan itu tewas karena serangan jantung. Dia memastikan tidak ada bekas penganiayaan pada tubuh korban.
"Sementara karena jantung koroner, ada penebalan pembuluh arteri. Di organnya tidak ada tanda-tanda kekerasan," kata Lely kepada wartawan, Jumat (14/2/2020).
Sayangnya, waktu kematian Wakib tidak bisa ditentukan secara pasti. Dokter hanya memperkirakan korban mengembuskan napas terakhir pada 10-12 Februari 2020.
Tonton juga Mayat Bocah Laki-laki Ditemukan di Bawah Jembatan Mojokerto :
"Diperkirakan meninggalnya 10-12 Februari," ungkap Lely.
Karena tidak menemukan indikasi penganiayaan, kata Lely, pihaknya menyerahkan jenazah Wakib ke pihak keluarga. "Sudah dimakamkan kemarin malam oleh keluarganya. Keluarganya sudah menerima," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, mayat Wakib dimakamkan sendiri oleh Suyono, keponakan korban yang mengidap gangguan jiwa. Korban diperkirakan dikubur Suyono sebelum Selasa (11/2) malam. Karena saat itu Kepala Dusun Gajah, Sutikno yang menyambangi rumahnya, tidak menemukan korban.
Suyono mengaku mengubur mayat Wakib di kebun belakang rumahnya menggunakan cetok. Kedalaman kuburan Wakib hanya sekitar 50 cm. Sehingga kakinya masih tampak di permukaan tanah. Mayat Wakib ditemukan Sutikno pada Kamis (13/2) sekitar pukul 08.00 WIB.