Sosok Seperti Risma Masih Dibutuhkan Warga Surabaya

Sosok Seperti Risma Masih Dibutuhkan Warga Surabaya

Faiq Azmi - detikNews
Jumat, 14 Feb 2020 16:35 WIB
Sebuah pusat riset Pilkada menggelar survei menjelang Pilwali Surabaya 2020. Hasilnya, warga Surabaya mendambakan pemimpin yang jujur.
Pemaparan hasil survei jelang Pilwali Surabaya 2020/Foto: Faiq Azmi
Surabaya -

Sebuah pusat riset Pilkada menggelar survei menjelang Pilwali Surabaya 2020. Hasilnya, warga Surabaya mendambakan pemimpin yang jujur.

Hasil tersebut terbilang menarik karena ketokohan dan parpol sudah tak lagi menjadi tolak ukur. Warga lebih menyoroti soal kriteria sang penerus Wali Kota Tri Rismaharini.

"Sekarang ketokohan, dari parpol mana tidak menjadi tolak ukur tertinggi. Kriteria jujur menjadi poin tertinggi yang diinginkan masyarakat Surabaya kepada pemimpin selanjutnya," kata Machmud Suhermono, Kepala Pusat Riset Pilkada JTV di Surabaya, Jumat (14/2/2020).


Machmud menjelaskan, keinginan masyarakat terhadap pemimpin yang jujur, bukan berarti pemimpin sebelumnya tidak jujur. Tetapi, masyarakat ingin pemimpin selanjutnya mempertahankan apa yang sudah dilakukan saat ini.

"Selain jujur, masyarakat juga ingin pemimpin punya kapabilitas yang mumpuni. Pemimpin mampu mengatasi masalah ekonomi juga menjadi idaman warga Surabaya," jelasnya.

Terkait gender dan agama, lanjut Machmud, masyarakat tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Terbukti dari hasil survei, dua hal itu masuk ke dalam kategori tidak penting.

Simak Video "PSSI Bangga akan Keseriusan Surabaya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20"

[Gambas:Video 20detik]




Sementara, Tenaga Ahli Tim Survei Pilkada ITS, Agnes Tuti Rumiati menyebut masyarakat Surabaya menginginkan sosok pemimpin seperti Wali Kota Risma. "Dalam kriteria tambahan, masyarakat ingin pemimpin merakyat, suka blusukan, tegas, memahami kondisi lapangan. Lalu juga menepati janji saat kampanye, to the point-nya ingin seperti Bu Risma," kata Tuti.

Terkait ketokohan dan parpol, Tuti memaparkan bahwa masyarakat Surabaya sudah tidak terlalu mementingkan hal tersebut. Bila ketokohan, masyarakat masih menilai fifty-fifty. Sedangkan parpol, bagi masyarakat tidak penting.


"Penampilan mau cantik atau ganteng, terus gender baik laki atau perempuan juga tidak menjadi pertimbangan penting untuk masyarakat," lanjutnya.

Survei yang dilakukan JTV dan ITS dilakukan pada 6-12 Februari 2020. Riset tersebut menggunakan cluster random sampling dengan melibatkan 450 responden 17 tahun ke atas.

Sampel diambil di seluruh wilayah Surabaya dengan sampel tiap wilayah proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentang margin of error sebesar 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.