Usai Zulkifli Hasan (Zulhas) terpilih kembali menjadi Ketua Umum PAN, politikus senior PAN Hatta Rajasa turun gunung. Hatta Rajasa didapuk menjadi Ketua Majelis Pertimbangan (MPP) PAN dan naik ke panggung Kongres V PAN.
Hatta memang bukan tokoh sembarangan di partai berlambang matahari putih itu, dia sempat menjabat sebagai Ketua Umum PAN periode 2010-2015. Hatta menang secara aklamasi pada Kongres III PAN tahun 2010 di Batam. Dradjad Wibowo yang menjadi lawan Hatta saat itu mengundurkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hatta Rajasa Comeback! |
Kemudian ketika Kongres IV PAN tahun 2015 di Bali, Hatta Rajasa maju kembali menjadi calon ketua umum. Dia bersaing dengan Zulhas. Persaingan keras tergambarkan dari pidato pembuka Amien Rais di kongres saat itu. Maka, ketika membuka pidatonya di panggung tertinggi PAN itu, Hatta berbicara soal persatuan PAN dan filosofi matahari yang tidak ingkar janji.
"PAN menjunjung moralitas agama. Menjaga persatuan dan keutuhan partai kota, siapapun caketum yang akan maju. Kompetisi adalah sesuatu yang harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana. Jangan sampai korbankan keutuhan partai. Kita bersaudara. Setelah selesai, harus bersatu kembali untuk bangun partai," tutur Hatta di pidatonya, dalam acara pembukaan Kongres IV PAN di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015).
"Yakinlah perbedaan sikap politik tidak akan berujung di perpecahan. Matahari tidak akan ingkar janji. Matahari buka harapan," tutupnya.
Simak Video "Jadi Ketum PAN Lagi, Zulhas: Ini Baru Awal Perjuangan"