189 warga Bekasi menjadi korban penipuan biro haji dan umrah PT AA. Setiap korban mengaku merugi belasan juta.
"(Total kerugian seluruh korban) Rp 5,5 M," kata koordinator jemaah korban penipuan, Suroto Bin Muharjo (50), ketika ditemui detikcom di kediamanya, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Rabu (12/2/2020).
Suroto bercerita mulanya ia tertarik mendaftar umrah di PT AA karena harga yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni Rp 16 juta. Ia dijanjikan berangkat pada 27 Desember 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, tiba-tiba keberangkatannya ditunda dengan alasan belum lengkapnya sejumlah persyaratan administrasi. Kemudian PT AA menjanjikan jemaah berangkat pada Januari 2019.
"Perjanjian diberangkatkan di bulan Januari tanggal 12 sampai tanggal tersebut tidak berangkat," kata Suroto.
Para korban sempat menyambangi kantor cabang PT AA di Pesona Anggrek Harapan, Bekasi Utara dan kantor pusatnya di Cipinang, Jakarta Timur. Namun, pihak biro enggan memberi penjelasan.
Karena mulai curiga, para korban dikoordinasi oleh Suroto melaporkan kasus penipuan itu ke polisi dengan nomor laporan LP/806/K/IV/2019/SPKT/Restro Bks Kota. Saat ini para korban sedang mengumpulkan barang bukti, termasuk salah satunya rekening koran para korban.
"Setoran asli ada, terus bukti perjanjian asli ada, kwitansi tulisan tangan dari cabang Bekasi, dari cabang Bekasi setoran ke pusat ada," ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman mengatakan terlapor berinisial MU sebagai direktur PT AA. Polisi masih mengusut kasus ini. Sejumlah saksi-saksi diperiksa untuk mengumpulkan sejumlah keterangan.
"(Sedang) nyari alat bukti yang lebih akurat lagi supaya kita bisa naikan ke status tersangka, terhadap direkturnya (MU)," kata Arman.