Ribuan warga Israel rela mengantre panjang di luar Kedutaan Besar Portugal untuk mendaftar kewarganegaraan Portugal. Permintaan kewarganegaraan Portugal meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang membuat banyak warga Israel mencari paspor kedua untuk keamanan tambahan.
Antrean panjang, seperti dilansir The Times of Israel, Senin (1/12/2025), terpantau di luar Gedung Cinema City Gliot, yang menjadi lokasi Kedutaan Besar Portugal, di pusat kota Ramat Hasharon, sejak Jumat (28/11) waktu setempat.
Orang-orang yang datang tanpa penjadwalan sebelumnya, diperbolehkan untuk membuat janji temu dengan Kedutaan Besar Portugal untuk mendaftar kewarganegaraan atau memperbarui paspor Portugal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antrean mengular dari pintu masuk kompleks hingga ke gedung parkir bawah tanah, setelah Kedutaan Portugal mengumumkan akan mengizinkan orang-orang untuk menunggu secara langsung -- tanpa janji temu sebelumnya -- untuk mendaftar kewarganegaraan atau memperbarui paspor pada Desember dan Januari.
Bulan lalu, Kedutaan Portugal mengumumkan bahwa pihaknya membuka acara khusus bernama "Masa lalu telah kembali', yang mem-bypass sistem janji temu online yang selalu melebihi kapasitas.
Pengumuman itu menyebar cepat, dan menarik lebih banyak orang daripada yang dapat ditampung oleh lokasi tersebut, dengan orang-orang mengantre sepanjang hari. Banyak yang tiba sebelum fajar dengan harapan mendapatkan antrean di depan, sedangkan yang lainnya memilih pulang setelah melihat antrean yang sangat panjang.
Menurut postingan akun Facebook milik Kedutaan Portugal, "ribuan" warga terbantu dan "tidak ada yang terabaikan".
Lonjakan jumlah pemohon kewarganegaraan Portugal oleh warga Israel ini dimulai setelah otoritas Portugal mengesahkan "law of return" atau "undang-undang kepulangan" pada tahun 2015, yang memungkinkan para keturunan Yahudi Sephardi Portugis yang terdampak inkuisisi abad ke-16 untuk mendaftar kewarganegaraan.
Pada Desember 2023, pemerintah Portugal mengumumkan rencana untuk mengakhiri kebijakan itu, dengan menyatakan bahwa tujuan pemulangan telah "terpenuhi". Namun, ternyata undang-undang itu direvisi, tidak dihapuskan sepenuhnya, untuk membuat pengajuan kewarganegaraan oleh keturunan Yahudi Sephardi lebih restriktif dan bersyarat, termasuk menunjukkan ikatan yang lebih kuat dengan Portugal, seperti tinggal di negara itu setidaknya tiga tahun.
Kewarganegaraan Portugal memiliki daya tarik yang luas bagi warga Israel, termasuk kebebasan bergerak yang menyertai paspor Uni Eropa. Portugal juga memiliki pajak dan biaya hidup yang lebih rendah daripada Israel, meskipun tingkat pendapatannya juga secara proporsional lebih rendah.
Tonton juga video "Netanyahu Minta Presiden Ampuni Kasus Korupsi, Alasannya Demi Rakyat"











































