Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan intensif kepada sopir taksi online terkait insiden karyawati nyaris 'diculik'. Polisi masih menggali apakah ada unsur pidana dalam kejadian yang dilaporkan oleh perempuan berinisial T (25) itu.
"Ini sekarang masih kita dalami terus ya, apakah ada unsur pidana atau tidak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Yusri mengatakan saat ini polisi masih meminta klarifikasi dari sopir taksi tersebut. Sopir taksi tersebut saat ini masih dimintai keterangan di Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara masih berlangsung klarifikasi ke sopir ya," kata Yusri.
Yusri kembali menegaskan bahwa pihaknya belum bisa mengambil kesimpulan. Ia masih menunggu pemeriksaan sopir taksi online hingga selesai.
Yusri melanjutkan, penyidik akan melakukan gelar perkara setelah pemeriksaan para saksi selesai.
"Makannya sekarang kita tunggu saja, nanti dari hasil semua ini akan digelarkan apakah memenuhi unsur ada-tidaknya unsur pidananya di situ," papar Yusri.
T sendiri telah melaporkan sopir taksi tersebut ke Polda Metro Jaya pada Senin (10/2) kemarin. Korban juga telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Berdasarkan keterangan sementara, ada perbedaan keterangan antara korban dengan sopir taksi online tersebut. Salah satunya terkait keterangan soal mengapa sopir taksi online membawa korban ke arah Tol Kebon Jeruk menuju ke Tangerang, alih-alih mengantarnya ke titik pertama di Darmawangsa, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, korban berinisial T (25) memesan taksi online dengan dua tujuan sekaligus. Korban dijemput dari kosan di Palmerah, Jakarta Barat, dengan tujuan pengantaran pertama ke Dharmawangsa, Jaksel, dan terakhir ke Ice BSD.
Terkait hal ini, Yusri mengatakan pihaknya masih akan mendalami ke pihak aplikator.
"Pada saat pelapor ini memesan online itu 2 tempat sekaligus pada saat itu. Pertama ke Gunawarman, setelah itu ke Ice BSD, nah apakah boleh seperti itu," tutur Yusri.
Sementara korban sendiri mengaku tidak ada kerugian materi terkait kejadian itu. Hanya, korban masih trauma akan peristiwa yang terjadi pada Kamis (6/2) siang lalu itu.