Korban tewas bernama Glen Poetiray. Korban merupakan 1 di antara 3 korban lainnya yang dikeroyok di diskotek Pentagon pada Jumat (7/2) dini hari. Korban meninggal setelah sempat dirawat selama 4 hari di RSI Jemursari.
Setiba di depan Mapolrestabes Surabaya, massa melakukan orasi bergantian. Beberapa perwakilan mereka kemudian langsung diantar beraudiensi menuju ruang museum hidup yang diterima oleh Wakapolrestabes Surabaya AKBP Agus Sudaryatno dan Kasat Intelkam AKBP Wimboko.
Ketua M1R Jatim David Sinay menjelaskan usai beraudiensi dengan Wakapolrestabes Surabaya, pihaknya berjanji alan menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasusnya. Meski begitu, polisi meminta waktu.
"Beliau minta waktu agar masalah ini bisa diselesaikan. Karena terkait tiga tempat yang ada bukti CCTV-nya," kata David kepada detikcom beraudiensi, Senin (10/2/2020).
Menurut David, pihaknya akan memberikan waktu kepada polisi untuk mengusut dan menangkap pelaku. Namun jika tak kunjung ditangkap, ia akan mengerahkan massa yang lebih besar.
"Kami kasih waktu, kami percaya pada pihak kepolisian bahwa polisi mampu menangkap pelaku. Tetapi kalau polisi belum sempat menangkap, kami siap turun ke jalan lagi dengan jumlah massa yang lebih besar," tegasnya.
Selain menuntut menangkap pelaku, terang David, ia juga mengimbau agar diskotek Pentagon selama pengusutan kasus tetap ditutup.
"Tuntutan kami jelas. Selama perkara ini belum jelas, pentagon jangan sampai dibuka. Karena melihat duka saudara kita, adik kita yang lagi berduka. Kami mohon supaya pelaku tertangkap. Supaya masyarakat Maluku ini bisa tahu, bisa terobati lukanya," tukas David.
Tonton juga 4 Pembuat Ganja Sintetis di Surabaya Dibawa ke Jakarta :
[Gambas:Video 20detik] (iwd/iwd)