Budi yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bawang di pasar-pasar tradisional memarkir kendaraannya di atas jemabatan. Kemudian ia turun ke anak Sungai Kromong untuk mencuci barang dagangannya.
Saat tengah mencuci bawang, Budi dan beberapa kawannya curiga permukaan air sungai kian meninggi dengan arus deras. Tak hanya itu, air bah juga datang dengan campuran lumpur, batuan besar dan pepohonan yang mengarah deras menuju arah Budi dan kawan-kawannya.
Seketika itu juga Budi berteriak awas kepada kawannya. Ia panik lalu segera menyelamatkan diri dengan meninggalkan bawang yang masih terendam dalam anak Sungai Kromong. Ia langsung berlari menuju tebing sungai untuk menghindari terjangan air.
Tak lama kemudian, air sungai beserta lumpur dan pepohonan itu langsung menerjang tempat ia mencuci bawang. Tak hanya itu, ia juga menyaksikan air yang mengamuk ikut menghantam mobil pick up yang diparkir di Jembatan Dusun Krece.
"Sopir pickup, Budi, langsung menyelamatkan diri ke dataran yang lebih tinggi. Kemudian ia kembali ke kampungnya di Desa Sajen," kata Kapolsek Pacet AKP Bambang Sudjatmiko kepada detiksurabaya.com di lokasi, Sabtu (4/1/2012).
Perlu diketahui, Desa Sajen tempat kediaman Budi berlokasi tepat di atas Dusun Rece yang berjarak sekitar 2 km dari Wisata Pemandian Ubalan, Pacet.
Sementara itu, saat ditemukan pada Jumat (3/2/2012) pukul 17.00 WIB lalu, kondisi mobil pickup mengalami rusak parah. Posisi mobil terbalik. Body kepala penyok diduga terhantam bebatuan besar. Bahkan nopol kendaraan tersebut hanyut ditelan banjir bandang.
(nrm/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini