Polisi Jelaskan Alasan Rekonstruksi Teror Novel Digelar Tertutup

Polisi Jelaskan Alasan Rekonstruksi Teror Novel Digelar Tertutup

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 07 Feb 2020 15:47 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.
Foto: Kombes Yusri Yunus (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Rekonstruksi kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan digelar secara tertutup. Polisi beralasan, rekonstruksi digelar secara tertutup agar tidak mengganggu proses tersebut.

"Ya biar ini dong, biar enggak terganggu," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/1/2020).

Sementara itu, Yusri juga menjelaskan alasan rekontsruksi dilakukan pada dini hari. Hal ini, kata dia, untuk menyesuaikan dengan waktu kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami upayakan waktunya sama, kemudian bagaimana jalannya kejadian," imbuh Yusri.

Rekonstruksi digelar pada pukul 03.00 WIB dan berakhir pada pukul 06.00 WIB, Jumat (7/2). Total ada 10 adegan yang diperagakan dua tersangka dalam proses rekonstruksi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Rekonstruksi dilaksanakan mulai dari Masjid Al-Ikhsan ya, sekitar 50 meter dari kediamannya sampai depan rumahnya," kata Yusri.

Simak Video "Novel Baswedan: Jangan Ada Pihak yang Dikorbankan"

[Gambas:Video 20detik]

Dalam kegiatan tersebut, peran Novel Baswedan diganti oleh pemeran pengganti.

"Karena korban tidak hadir, ada peran penggantinya," cetusnya.

Lebih lanjut Yusri menyampaikan bahwa rekonstruksi itu untuk melengkapi berkas kedua tersangka.

Kasus penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017 lalu. Saat itu, Novel baru pulang salat subuh.

Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu. Tersangka berinisial RM dan RB merupakan polisi aktif.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads