Polda Metro Jaya telah melakukan rekonstruksi kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Rekonstruksi tersebut digelar dini hari tadi. Mengapa rekonstruksi digelar dini hari?
"Kan kejadiannya Subuh, jadi disesuaikan dengan waktu pada saat kejadian itu kan setelah orang bubaran dari masjid," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Jumat (7/2/2020).
Yusri menambahkan, alasan rekonstruksi dilakukan pada dini hari untuk melihat kondisi riil di lokasi kejadian pada jam yang sama pada saat kejadian. Untuk diketahui, penyiraman air keras itu terjadi setelah Novel melaksanakan salat Subuh di masjid di kompleks perumahannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya bisa saja begitu (siang atau pagi hari), tapi lebih baik lagi disesuaikan dengan waktunya kejadian kan lebih riil, sesuai kondisi di lapangan," ucap Yusri.
Rekonstruksi itu digelar oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada pukul 03.00-06.00 WIB, Jumat (7/2/2020). Total ada 10 adegan yang diperagakan oleh dua tersangka dalam rekonstruksi tersebut.
Simak Video "Novel Baswedan: Jangan Ada Pihak yang Dikorbankan"