Ini Alasan Polisi Gelar Rekonstruksi Teror Novel pada Dini Hari

Ini Alasan Polisi Gelar Rekonstruksi Teror Novel pada Dini Hari

Matius Alfons - detikNews
Jumat, 07 Feb 2020 12:48 WIB
Kombes Yusri Yunus (Isal Mawardi/detikcom)
Kombes Yusri Yunus (Isal Mawardi/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya telah melakukan rekonstruksi kasus teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Rekonstruksi tersebut digelar dini hari tadi. Mengapa rekonstruksi digelar dini hari?

"Kan kejadiannya Subuh, jadi disesuaikan dengan waktu pada saat kejadian itu kan setelah orang bubaran dari masjid," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi detikcom, Jumat (7/2/2020).

Yusri menambahkan, alasan rekonstruksi dilakukan pada dini hari untuk melihat kondisi riil di lokasi kejadian pada jam yang sama pada saat kejadian. Untuk diketahui, penyiraman air keras itu terjadi setelah Novel melaksanakan salat Subuh di masjid di kompleks perumahannya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya bisa saja begitu (siang atau pagi hari), tapi lebih baik lagi disesuaikan dengan waktunya kejadian kan lebih riil, sesuai kondisi di lapangan," ucap Yusri.

Rekonstruksi itu digelar oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada pukul 03.00-06.00 WIB, Jumat (7/2/2020). Total ada 10 adegan yang diperagakan oleh dua tersangka dalam rekonstruksi tersebut.

ADVERTISEMENT

Simak Video "Novel Baswedan: Jangan Ada Pihak yang Dikorbankan"

[Gambas:Video 20detik]



"Untuk Novelnya diperankan oleh peran pengganti," imbuh Yusri.

Lebih lanjut Yusri mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi pemberkasan. Penyidik juga saat ini masih menyusun pemberkasan kedua tersangka dalam kasus tersebut.

"Rekonstruksi ini untuk melengkapi berkas saja," cetus Yusri.

Diketahui, penyidik Polda Metro Jaya selesai melakukan rekonstruksi dalam kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Rekonstruksi itu berlangsung pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB dan selesai pukul 06.00 WIB.

Sebanyak 10 adegan diperagakan oleh kedua tersangka. Dalam rekonstruksi ini, Novel diperankan oleh orang lain karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan mengikuti rekonstruksi.

Kasus penyiraman air keras itu terjadi pada 11 April 2017. Saat itu Novel baru pulang dari salat Subuh di masjid.

Polda Metro Jaya sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus itu. Tersangka berinisial RM dan RB merupakan polisi aktif.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads