Gubernur Jabar Ridwan Kamil menanggapi santai pertemuan Wagub Uu Ruzhanul Ulum dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menilai sudah sewajarnya tuan rumah menerima tamu yang datang.
Pertemuan Anies dan Uu berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (1/2) lalu. Uu menyambut Anies dalam kapasitasnya sebagai keluarga besar pengelola pesantren tersebut.
"Saya kira begini, Pak Uu itu latar belakangnya santri di Miftahul Huda dan keluarganya. Jadi kalau ada tamu ya wajar menyambut sebagai tuan rumah," kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (7/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memahami kapasitas Uu sebagai anggota keluarga pengelola Ponpes Miftahul Huda. Hal serupa juga akan dilakukannya ketika ada yang bertamu ke kediamannya.
"Jadi bukan dalam kapasitas lain-lain. Dan saya kira dalam kondisi hari ini siapapun yang ingin bersilaturahmi ya harus diterima dan kita hormati. Jadi kalau saya pun melakukan hal yang sama ke tempat lain juga harapannya disambut dengan baik," tutur dia.
Menurutnya masih terlalu dini pertemuan tersebut diartikan memiliki muatan politik, apalagi Pilpres 2024. Berkaca pengalaman sebelumnya, peta politik di tanah air selalu menghadirkan kejutan di akhir-akhir.
"Kalau dihubung-hubungkan dengan politik saya kira masih jauh. Kalau politik kan membuka komunikasi, nanti siapa bagaimana suka ada kejutan-kejutan di akhir proses. Tapi kalau komunikasi itu harus dibangun saya kira itu baik," ujar Kang Emil.
Sebelumnya, Uu membenarkan pertemuan tersebut. Kedatangan Anies merupakan inisiatifnya bukan atas undangan ponpes Miftahul Huda. Pertemuan tersebut juga dihadiri Dewan Pimpinan Pesantren Miftahul Huda Abdul Aziz Affandy.
"Jadi saya bertemu dengan pak Anies di pesantren kami. Memang benar. Tetapi saya bertemu beliau sebagai tuan rumah. Keluarga besar pesantren kedatangan tamu. Beliau datang tidak diundang, tapi mungkin karena dia seorang pejabat datang ke pesantren berharap doa dan barokah," kata Uu via telepon genggam, Kamis (6/2/2020).
Namun ia memahami pertemuannya dengan Anies akan menimbulkan tafsiran politik. Mengingat, saat ini Anies disebut-sebut sebagai capres kuat di 2024.
"Saya tahu itu (Anies capres 2024), tapi saya tidak bisa menafsirkan apa-apa dulu soal Pilpres. Saya selaku politisi, saya punya etika, kan masih ada presiden juga sekarang. Apalagi Kang Emil juga berbagai kalangan disebut capres juga, saya enggak mau mengkhianati itu," ujar Uu.
Simak Video "Jokowi 'Sentil' Ridwan Kamil Karena TBC di Jabar Tinggi"
(mud/mso)