Massa Berdatangan ke Depan Kemenkes, Lalin Rasuna ke Menteng Tersendat

Massa Berdatangan ke Depan Kemenkes, Lalin Rasuna ke Menteng Tersendat

Yogi Ernes - detikNews
Kamis, 06 Feb 2020 11:09 WIB
Massa KSPI berdemo di depan kantor Kemenkes
Massa KSPI berdemo di depan kantor Kemenkes. (Yogi Ernes/detikcom)
Jakarta -

Massa buruh mulai berdatangan ke depan kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Akibatnya, lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan yang mengarah ke Menteng tersendat.

Pantauan detikcom di lokasi, massa mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (6/2/2020). Ada ratusan peserta aksi gabungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Massa datang dari arah Menteng, kemudian memutar balik di putaran dan menuju lokasi aksi menggunakan motor hingga mobil. Dua mobil komando lengkap dengan pengeras suara dibawa massa aksi ke lokasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa juga membawa alat peraga, di antaranya spanduk dan poster bertulisan 'Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan'. Massa meneriakkan yel-yel.

Wakil Presiden FSPMI Irwan Abdullah terlihat memimpin massa aksi. Sedangkan Presiden KSPI yang juga Presiden Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Said Iqbal, belum hadir di tengah massa.

ADVERTISEMENT

Massa berdiri di depan kantor Kemenkes hingga memenuhi sebagian jalan di jalur lambat Jl HR Rasuna Said Kuningan. Akibatnya, arus lalu lintas yang mengarah ke Menteng sedikit tersendat karena hanya satu lajur yang bisa dilalui kendaraan.

Kedatangan massa aksi ini untuk menolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan. Iuran BPJS Kesehatan itu sendiri telah naik secara resmi per 1 Januari 2020.

Simak Video "400 Personel Polri Siap Amankan Aksi Serikat Pekerja di Kemenkes"

[Gambas:Video 20detik]

"Seharusnya pemerintah konsisten dengan pernyataannya untuk tidak menaikkan iuran BPJS Kesehatan kelas 3. Karena dari kenaikan Penerima Bantuan Iuran, serta kenaikan kelas 1 dan 2, sudah bisa digunakan untuk menutupi defisit," kata Said Iqbal dalam keterangannya, Rabu (5/2).

Aksi ini mendapat pengamanan dari polisi. Sebanyak 400 polisi bersiaga di lokasi untuk mengawal aksi tersebut.

Kapolsek Setiabudi AKBP Bayu Sutha Santana dalam apel pasukan mengimbau personel tidak menggunakan senjata api dalam mengamankan aksi tersebut.

"Untuk semuanya tidak diperkenankan menggunakan senjata api," kata Bayu.

Bayu juga mengimbau personel tidak terpancing emosi. Personel diimbau melakukan pengamanan secara humanis.

"Mereka menyampaikan aspirasi yang penting mereka tidak anarkis. Nanti perintah komando ada di saya," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads