Kepala Pasraman Gatot Witoyo mengatakan aksi ini sudah kali kelima dilakukan di tempatnya. Terakhir, aksi ini dilakukan seminggu yang lalu. Diduga seseorang masuk melalui jendela dan kemudian merusak beberapa kitab suci dan mencoret-coret bangku dan papan tulis dengan gambar yang hampir tak senonoh.
"Satu orang yang masuk kayaknya. Kira-kira Rabu malam (29/1/2020). Merusak kitab suci dan mencoret tembok dengan gambar yang tidak senonoh, juga bangku," kata Gatot saat dihubungi detikcom, Selasa (4/2/2020).
Ditempat ini, kata Gatot, sekitar 30 anak belajar keagamaan Hindu melalui kitab, buku, dan kesenian setiap hari Minggu. Di dalam bangunan terdapat sejumlah meja kayu, kursi plastik, papan tulis warna hitam, rak dan perlengkapan pengeras suara.
"Ada kitab-kitab yang rusak Diantaranya Atharwaweda, Pancaweda, dan Bhagawad Gita, serta buku. Dari kerusakan ini menimbulkan kerugian sekitar Rp 2,5 juta," pungkasnya.
Pasraman Purwa Dharma 6 adalah salah satu lembaga pendidikan anak umat Hindu non formal yang berada di bawah Yayasan Puwa Dharma yang berkedudukan di Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi. Seseorang tak dikenal diduga masuk ke gadung di Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo yang kemudian menimbulkan kerusakan kitab suci, buku, piagam penghargaan serta mencoret meja dan papan tulis. (iwd/iwd)