Jatim Hari Ini: Mantan Pemulung Jadi Miliarder-Netizen Hina Risma

Jatim Hari Ini: Mantan Pemulung Jadi Miliarder-Netizen Hina Risma

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 20:39 WIB
Nama Paidi tengan menjadi perbicangan. Pria 37 tahun yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini menjadi seorang miliarder setelah membudidayakan porang.
Mantan pemulung yang jadi miliarder, Paidi (37)/Foto file: Sugeng Harianto
Surabaya -

Ada sejumlah berita dari Jawa Timur yang hari ini mencuri perhatian banyak pembaca. Mulai dari cerita mantan pemulung yang jadi miliarder dengan membudidayakan porang hingga kasus netizen menghina Wali Kota Risma.

Berikut rangkuman beritanya:

Mantan Pemulung Ini Jadi Miliarder Usai Budi-Dayakan Porang

Nama Paidi tengah menjadi perbincangan. Pria 37 tahun yang tinggal di Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun ini menjadi seorang miliarder setelah membudidayakan porang.

Dulu, pria berambut gondrong itu hidup serba kekurangan saat bekerja serabutan. Bahkan ia pernah menjalani hidup sebagai pemulung.

"Dulu saya tanam Porang sejak tahun 2010 dan sebelumnya waktu itu saya kerja serabutan. Jadi saya kerja apa saja saya jalani, mulai jual tahu, jual ayam, jual buah sampai bangkrut semua. Sampai akhirnya jadi pemulung," ujar Paidi di kebun porang yang ada di dekat rumahnya, Selasa (4/2/2020).


Setelah menjadi pemulung, ada temannya yang mengenalkan tanaman porang yang memiliki nilai jual tinggi. Saat itu, pria berperawakan kurus itu berusaha mencari referensi melalui internet tentang kegunaan porang.

"Setelah jadi pemulung itu, selang berapa waktu ketemu teman se-panti asuhan, karena saya dulu mau sekolah masuk ke panti asuhan. Orang tua tidak mampu menyekolahkan. Setelah diperkenalkan sama teman itu, kemudian saya mencari referensi di internet. Dan setelah tahu kegunaan porang di internet, saya memutuskan bahwa saya harus menekuni bisnis ini," imbuhnya.

Menurut Paidi berdasarkan hasil penelusuran terkait Porang, diketahui bahwa 80 persen untuk makanan dan 20 persen untuk kosmetik. Ia menyimpulkan bahwa porang memiliki nilai ekspor.

"Saya dapat kesimpulan kalau suatu komoditas itu masuknya di sektor makanan itu melebihi. Artinya bisa mendominasi. Intinya kebutuhan untuk produk ini sangat besar. Dari situ saya punya semangat di kampung mencari porang yang masih langka dan tumbuh liar di hutan," sambungnya.


Pemeriksaan Saksi Rampung, Berkas Kasus MeMiles Segera Dikirim ke Jaksa

Pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus investasi bodong MeMiles telah rampung. Rencananya, polisi akan mengirim berkas kasus ini ke Kejaksaan dalam pekan ini.

"Sudah (selesai), rencananya diserahkan minggu ini gitu. Saksi untuk sementara ini maksimal sudah, cukuplah untuk saksi yang menguatkan kepada tersangka. Cuma yang kami terus kembangkan adalah penyelamatan aset," papar Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (4/2/2020).

Luki menambahkan, pihaknya kini tengah berfokus dalam hal penyitaan aset. Menurutnya, aset ratusan miliar dari MeMiles ini penting untuk diselamatkan dan dikembalikan lagi ke masyarakat.


"Penyitaan aset ini kan ndak gampang. Kami penelusuran ini kan karena aset itu sudah ke mana-mana, tersebar. Sudah ada yang disembunyikan tapi alhamdulillah kemarin kami sudah sita lagi. Sekarang (BB) totalnya sudah Rp 147 miliar dari Rp 122 miliar awalnya," papar Luki.

"Kami semaksimal mungkin menyelamatkan aset. Memang ada beberapa aset yang sudah pindah tangan, sudah dibawa ke luar Indonesia, itu agak sulit kami. Ada yang dibawa ke Vietnam, jadi kami mau ndak mau menyelamatkan aset yang masih ada di Indonesia," imbuhnya.

Sementara saat disinggung korban yang khawatir uangnya tak kembali, Luki menambahkan hal tersebut memang wewenang pengadilan. Namun, Luki optimis aset masyarakat akan kembali.

Netizen Penghina Wali Kota Surabaya Menunggu Pintu Maaf dari Risma

Daru Asmara Jaya, suami Zikria tersangka penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini datang ke Polrestabes Surabaya. Kedatangan Daru untuk menjenguk istrinya.

Daru juga mengajak serta putrinya yang nomor tiga, yang baru berusia 2 tahun. Daru mengaku ikut satu pesawat mendampingi istrinya saat polisi menangkapnya dari Bogor hingga ke Surabaya. Selama di Surabaya, Daru menginap di rumah pengacaranya di Jalan Legundi.

Kepada media, Daru mengatakan apa yang dilakukan oleh istrinya merupakan kesalahan. Untuk itu ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Surabaya khususnya kepada Risma.


"Ya apapun itu tetap salah. Tapi yang perlu ini kan permintaan maaf ke Bu Risma khususnya dan masyarakat Surabaya secara umumnya," ujar Daru kepada wartawan di Polrestabes Surabaya, Selasa (4/2/2020).

"Jadi, apapun alasan atau argumen dari istri saya, tetap salah. Kami salah," kata Daru.

Daru sangat berharap permintaan maaf yang disampaikan baik istrinya maupun keluarganya mau didengar dan diterima oleh Risma.

"Jadi harapan kami ya Bu Risma bisa menerima permohonan maaf istri saya khususnya maupun keluarganya," harap Daru.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.